MATA IMAN #849
Selasa, 26 Juli 2022
Bacaan: Kejadian 40:16 – 41:13
Nas: Lalu berkatalah kepala juru minuman kepada Firaun: “Hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu, …” (Kej. 41:9)
DUA TAHUN
Meniti tangga kehidupan bukan sesuatu yang mudah. Kita tentu pernah mendengar sharing pengalaman seseorang dalam menghadapi berbagai cobaan berat sebelum sukses. William Soeryadjaya pendiri Astra pernah ditipu rekan bisnisnya dan dipenjara. Bob Sadino muda harus bekerja sebagai kuli bangunan setelah mengalami sebuah kecelakaan mobil yang fatal.
Yusuf sendiri sosok yang kerap dijadikan role model kesuksesan dalam Alkitab. Dalam bacaan ini, Yusuf terjebak di penjara bersama juru minuman dan kepala juru roti. Juru minuman raja bukan orang sembarangan – ia pejabat paling penting, orang kepercayaan raja. Sebagai orang pertama yang mencicipi minuman raja dan menyajikannya secara langsung, kredibilitas juru minuman tak diragukan. Di penjara, Yusuf membantu mengartikan mimpinya dan sungguh, ia bebas kembali ke posisi semula!
Kebebasan juru minuman ternyata bukan happy ending untuk Yusuf. Orang yang dipandang kredibel ini toh melupakan Yusuf sampai dua tahun lamanya. Kecewakah Yusuf? Tidak, karena ia tidak mengandalkan juru minuman, melainkan Tuhan. Jalinan pahit-manis hidup Yusuf mengetuk kesadaran kita hari ini bahwa segala sesuatu yang indah memang tidak pernah mudah awalnya. Kadang tanpa kita bisa pahami, Tuhan seakan meminta kita untuk menunggu. Yusuf percaya bahwa Tuhan punya rencana tersendiri untuknya, pada waktu-Nya. Dan ia setia mengerjakan bagiannya selama dua tahun, meski hanya hidup sebagai narapidana. Ketika hidup Yusuf terpusat pada Tuhan, dan bukan pada manusia-manusia yang mengecewakannya, akhir yang bahagia pun berhasil ia dapatkan. (OLV)
KETIKA HIDUP TERASA BERAT, DI MANAKAH PANDANGAN MATA ANDA? PADA TUHAN ATAUKAH “JURU MINUMAN”?
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
