MATA IMAN #817
Jumat, 24 Juni 2022
Bacaan: 2 Korintus 4:13-5:1
Nas: Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.(2 Korintus 4:16)
Kemah vs Tempat Kediaman
Tahun 2000, untuk pertama kali saya didiagnosis dengan SLE, sebuah penyakit autoimmune yang menyerang berbagai organ tubuh. Dalam kasus saya, salah satu yang terkena dampaknya adalah persendian. Kembali ke sekolah untuk pertama kali setelah sakit, saya merasakan betapa sakitnya persendian tiap kali harus naik tangga menuju kelas. Celakanya, kelas saya ada di lantai 3! Seiring berjalannya waktu, saya harus belajar untuk berdamai dengan rasa sakit itu. Bahkan, belajar mensyukuri rasa sakit itu sebagai tanda bahwa saya masih hidup.
Dalam bacaan ini pun Rasul Paulus menggambarkan kondisinya yang makin lemah kepada para anggota jemaat Korintus. Ia memberi sebuah gambaran menarik tentang tubuh jasmani, yang diibaratkan sebaga kemah. Kemah adalah tempat tinggal yang sifatnya sementara, layaknya perjalanan kita di dunia ini. Tempat kediaman kita yang kekal ada bersama Yesus, yang akan memberikan tubuh rohaniah baru.
Tuhan Yesus telah menderita dan mampu mengubah penderitaan itu menjadi kemuliaan. Itulah landasan bagi Paulus untuk memberitakan kuasa Allah melalui ketekunan dalam menanggung penderitaan dan kelemahannya. Dengan iman, kita pun dimampukan untuk melakukan yang serupa. Maka apapun sakit yang mendera kita saat ini, pandanglah selalu pada Tuhan kita yang luar biasa. (OLV)
Hanya dalam Yesus, penderitaan diubahkan menjadi kemuliaan
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368