Mata Iman #818: FRAGILE AND WORTHY
MATA IMAN #818
Sabtu, 25 Juni 2022
Bacaan: Kejadian 1:26-2:7
Nas: ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (ayat 7)
FRAGILE AND WORTHY
“Jangan nangis, ‘ntar kamu jadi lemah!” Pernah nggak dengar ungkapan tersebut? Atau justru kita yang secara tidak sadar kadang mengatakannya? Menurut saya, menangis adalah tanda bahwa manusia memiliki kehidupan. Bahkan semenjak keluar dari kandungan, bayi ditepuk agar menangis. Beranjak dewasa pun sangat bisa dimaklumi bila manusia menyampaikan kerapuhan dirinya dengan cara menangis, entah karena pengalaman berduka, dilukai, mendapatkan kekerasan atau pelecehan dan beragam kondisi hidup yang menyesakkan.
Layaknya dua sisi sebuah kepingan mata uang, kerapuhan manusia tidak terlepas dari keberhargaan manusia. Manusia diciptakan dari debu dan tanah lalu kembali menjadi debu dan tanah dalam kematiannya. Hal itu menunjukkan bahwa manusia rapuh. Namun ingatlah bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya serta menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Allah memandang manusia berharga dalam kerapuhannya.
Kelas Pembinaan “Aku Masih Berduka” yang diadakan oleh GKI Kelapa Cengkir di awal Juni lalu memberikan ruang bagi kerapuhan manusia dan mengingatkan berharganya hidup ketika kita dapat memaknainya. Begitupun kampanye #Worthy yang dibuat oleh Cinta Laura, menjadi inspirasi bagi setiap korban pelecehan dan kekerasan untuk mengakui kerapuhan yang mereka rasakan untuk dapat bangkit menunjukkan keberhargaan diri mereka sebagai manusia. Kiranya kita juga dapat merangkul kerapuhan dan keberhargaan diri dalam hidup kita (AS).
HIDUPMU BERHARGA BAGI ALLAH, TIADA YANG TAK BERKENAN DI HADAPAN-NYA.
DIA CIPTAKAN KAU S’TURUT GAMBAR-NYA, SUNGGUH TERLALU INDAH KAU BAGI DIA.
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368