MATA IMAN #415
Selasa, 18 Mei 2021
Bacaan: 1 Raja-raja 18:20-22
Nas: Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?” (ayat 21a)
BERCABANG HATI
Haruskah diriku mendua? Oh, ku pusing jadinya. Lima puluh-lima puluh persen ku bagi cintaku. Setengah di sini, setengahnya lagi di sana. Siang malam, hati tak tenang karena bercabang. Itulah penggalan syair lagu berjudul: Cinta Terbagi Dua. Padahal cinta yang sejati semestinya tidak terbagi.
Pada zaman Nabi Elia, bangsa Israel juga bercabang hati dalam mengasihi TUHAN. Di satu sisi, mereka menyembah TUHAN. Namun di sisi yang lain, mereka juga menyembah Baal. Dampaknya, TUHAN menghukum bangsa Israel. Tidak ada hujan dan embun selama bertahun-tahun sehingga bangsa Israel mengalami kekeringan. Nabi Elia menyampaikan kecaman terhadap bangsa Israel yang bercabang hati. Ia pun memberikan keteladanan dalam memilih untuk setia seutuhnya kepada TUHAN dan menyembahNya.
Apapun yang terjadi, marilah kita setia untuk mengasihi Allah. Ia tidak pernah meninggalkan kita. Ia tidak pernah terlambat menolong kita. Ia lebih dulu dan senantiasa mengasihi kita. (AKE)
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya – surat Yakobus 1:8
———————————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)