MATA IMAN #929
Jumat, 14 Oktober 2022
Bacaan: Mazmur 131
Nas: Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! (ayat 3)
SETITIK DEBU
Ketika masih muda, saya ingin mengubah dunia. Namun ternyata sulit untuk mengubah dunia, jadi saya mencoba mengubah negara saya saja. Ketika saya mendapati bahwa saya tidak dapat mengubah negara, saya mulai fokus pada kota saya saja. Saya tetap tidak bisa mengubah kota saya. Seiring bergulirnya waktu, sebagai pria yang lebih tua, saya mencoba mengubah keluarga saya. Sekarang, sebagai orang tua, saya menyadari satu-satunya hal yang dapat saya ubah adalah diri saya sendiri.
Demikianlah sebaris puisi legendaris anonim yang sudah luas beredar di internet. Dalam spirit yang sama, puisi Daud di Mazmur yang kita baca hari ini juga menampilkan kerendahhatian sang raja, meskipun sosok Daud kala itu bisa dibilang tergolong salah satu pemimpin terkuat di dunia. Melalui Mazmur ini, Daud mengingatkan kita sekaligus dirinya sendiri untuk mengingat bahwa sejatinya kita adalah setitik debu di hadapan Tuhan yang luar biasa.
Dalam hidup ini, Tuhan tentu pernah menganugerahkan pencapaian-pencapaian tertentu pada kita. Syukurilah berkat-Nya, tetapi jangan lupa untuk tetap menghayati jati diri kita sebagai makhluk ciptaan-Nya yang tak berdaya tanpa Tuhan. Kita punya batasan, kita punya kelemahan. Buka mata dan telinga untuk selalu menjalani hidup dengan bijak. (OLV)
Urip semeleh lan nrimo ing pandun – pepatah Jawa
(Hidup berserah diri dan bersyukur menerima pemberian Tuhan)
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368