MATA IMAN #881
Sabtu, 27 Agustus 2022
Bacaan: Kolose 3:5-11
Nas: dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. (Ayat 11)
MENEMBUS BATAS MEMBANGUN SOLIDARITAS
Kata orang: “Perbedaan adalah sebuah keniscayaan.” Namun, tidak jarang ditemui bahwa ada ketidaksetaraan dalam perbedaan. Hal itu terjadi dalam relasi manusia di kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bergereja. Dampaknya, kebersamaan dalam melayani Tuhan menjadi bergeser pada relasi layaknya majikan dengan karyawan.
Allah Tritunggal menyatakan relasi persekutuan yang setara dan intim antara Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kehadiran Yesus di dunia telah meruntuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan antar manusia yang dikuasai oleh dosa. Dalam mengatasi perseteruan tersebut, Yesus tidak menggunakan kekerasan tetapi memakai pendekatan solidaritas, di mana diri-Nya menjadi setara dengan manusia. Inilah yang perlu dihidupi oleh umat Kristen sehingga terdorong untuk membangun relasi persekutuan yang setara dan intim antar sesama manusia.
Sebagai umat yang telah ditebus oleh Kristus, marilah kita membangun relasi yang setara dan intim dengan setiap orang, tanpa dibatasi oleh suku, agama atau identitas lainnya. Ingatlah bahwa di dalam Yesus Kristus, kita semua menjadi satu. Kesatuan dengan Allah dan sesama mendorong kita untuk mewujudkan solidaritas dengan saling menopang dalam berbagai pergumulan. (GKA)
KITA SATU DI DALAM TUHAN, SATU G’REJA YANG ESA. MARILAH BERTOLONG-TOLONGAN, KAU DAN AKU, S’MUANYA – Kidung Jemaat 256 bait pertama
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
