Mata Iman #865: DARI MAIN GAME, ABSURDITAS HINGGA MENIKMATI HIDUP
MATA IMAN #865
Kamis, 11 Agustus 2022
Bacaan: Pengkhotbah 2:17-26
Nas: Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah.(Ayat 24)
DARI MAIN GAME, ABSURDITAS HINGGA MENIKMATI HIDUP
Seorang balita, anak pemilik warung, mengamati saya main game sambil menunggu pesanan: “Lagi ngapain? Kenapa main HP? Menang, dapat apa? Bisa buat apa? Sampai kapan? Pertanyaannya mengingatkan saya bahwa, ibarat main game, hidup juga adalah rutinitas. Tidur, bangun, makan, beraktivitas untuk menambah kualitas hidup, dan terus berulang.
Albert Camus, menyebut fenomena ini sebagai absurditas, melalui novelnya, Mitos Sisyphus *). Absurditas dari rutinitas akan berakhir secara alamiah melalui kematian, atau bunuh diri, yang dianggap sebagai satu-satunya masalah filosofis yang serius. Sang filsuf Prancis pun menyebut “Hidup tidak berarti, namun bunuh diri bukanlah solusi. Jadi, temukanlah makna, dan cara agar bisa bahagia, dengan optimisme, rasa syukur, menerima dan mengasihi diri sendiri, dan berusaha mencapai potensi diri orisinil yang terbaik.” Senada dengan Pengkhotbah, yang menganggap semua absurditas adalah sia-sia atau fana. Itulah sebabnya, nas renungan mengingatkan kita agar jangan lupa bahagia dan menikmati kehidupan di dalam jerih-payah.
Fokus saya terbagi antara bermain, menjawab dan mengingat obrolan kami untuk jadi naskah renungan: filosofi dari main game ke kehidupan. Bedanya, jika sudah bosan, game bisa saya uninstall, sedangkan hidup? Tidak boleh kita akhiri sendiri. Dengan rasa syukur, nikmatilah hidup seperti game, terus naik level, hingga selesai pada waktu yang Tuhan tentukan. Bermain memang tujuannya untuk have fun, namun juga bisa terjebak dalam absurditas dari rutinitas jika tidak dinikmati. C’est la vie! (Dibaca: Sye la vi. “Begitulah kehidupan!”). (YOD)
*) Sisyphus, tokoh mitologi Yunani yang dihukum para dewa, mendorong batu karang hingga puncak gunung, lalu batu tersebut jatuh, dan harus didorong lagi hingga puncaknya, dan dilakukan terus-menerus.
==
Main game, untuk apa?
Main untuk menang
Nilai bertambah
Bisa kalah terkadang Asal bukan menyerah
Menang naik peringkat
Juga dapat bonus
Berulang setiap saat
Begitu saja terus
Hidup dalam rutinitas
Berakhir saat mati
Selesaikan tugas
Jangan lupa dinikmati
Main game untuk apa?
Untuk terhibur
Pesannya apa?
Tetap bersyukur!
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368