MATA IMAN #787
Rabu, 25 Mei 2022
Bacaan: Roma 3:9-20
Nas : Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. (ayat 9a)
BURUK MUKA CERMIN DIBELAH
Dalam perjalanan pulang ke rumah, seorang pemabuk mengalami luka-luka di wajah. Dan ketika masuk ke kamar mandi ia menatap wajahnya yang berdarah, lalu mengambil plester dan menempelkannya di seluruh permukaan kaca cermin.
Ilustrasi tersebut saya peroleh ketika mendengarkan salah satu video Sadhguru, seorang yogi dan mistikus asal India. Ia hendak menunjukkan bahwa seringkali manusia enggan mengarahkan telunjuknya kepada diri sendiri, dan lebih suka mengarahkannya kepada orang lain. Padahal, sebagaimana dikatakan oleh rasul Paulus dalam bacaan kali ini, semua manusia adalah orang berdosa. Seluruh pribadi manusia berada di dalam dosa, dari kerongkongan, lidah, bibir, mulut dan kaki. Kelaliman orang Yahudi sama berat dengan kelaliman non-Yahudi, artinya kedua-duanya berdosa. Pernyataan Paulus ini berpegang kepada kewibawaan yang mutlak dari Firman Allah, hal yang juga diakui oleh semua orang Yahudi.
Saat kita mengalami sesuatu yang buruk akibat kegagalan memilih yang baik dan benar, atau kurang tepat mengambil keputusan, lebih baik menepi dan mengintrospeksi diri. Bukan menimpakannya kepada orang lain sebagai upaya menutupi kegagalan yang kita lakukan. Kemudian, dengan kerendahan hati kita mengundang kehadiran Tuhan dan memohon pertolongan-Nya untuk menyembuhkan luka-luka kehidupan yang kita alami akibat kelemahan dan kegagalan kita. (SLS)
JIKA KITA TAK PANDAI MENARI, JANGANLAH LANTAI KITA BILANG TERJUNGKAT
—————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368