MATA IMAN #786
Selasa, 24 Mei 2022
Bacaan: Efesus 2:11-22
Nas: Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan (ayat 14).
PERSATUAN, BUKAN PERSETERUAN
Sebuah peristiwa unik terjadi dalam perang dunia pertama. Tentara Inggris berhadapan dengan tentara Jerman di lembah Aisne, Prancis. Ketika hari Natal tiba, kubu Jerman menyalakan lilin di parit pertahanan mereka dan menyanyikan lagu “Stile Nacht”. Hal itu ditanggapi secara positif oleh kubu Inggris. Mereka saling meneriakkan ucapan selamat Natal. Sayang sekali, peristiwa itu hanya sebentar. Mereka tetap berseteru sehingga pertempuran pun dilanjutkan.
Persekutuan orang-orang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus terdiri dari bermacam-macam bangsa. Jemaat Efesus terdiri dari orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi. Orang-orang Yahudi menganggap diri mereka sebagai umat pilihan Allah sehingga merasa lebih penting daripada orang-orang bukan Yahudi. Bagaimana perseteruan itu dapat dihentikan dan diubah menjadi persatuan? Kematian Yesus Kristus di kayu salib telah mempersatukan mereka sebagai satu tubuh di dalam Kristus.
Kemajemukan memang dapat memicu perseteruan. Namun, sadarilah bahwa kemajemukan merupakan anugerah Tuhan. Oleh karena itu, setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus mempunyai tanggung jawab untuk mengupayakan persatuan, bukan perseteruan. (AKE)
DI DALAM KRISTUS BERTEMU SELURUH DUNIA; TERPADU UMAT PENEBUS DI DALAM KASIH-NYA – Kidung Jemaat 259 bait pertama
—————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368