Mata Iman #715: BERDUKACITA DI HADAPAN ALLAH

MATA IMAN #715
Senin 14 Maret 2022

Bacaan: Matius 5:1-12
Nas: Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. (ay 4).

BERDUKACITA DI HADAPAN ALLAH

Berdukacita di benak manusia adalah kondisi yang tidak menyenangkan, sedih, pilu dan seterusnya. Lawan katanya adalah bersukacita yang sering kali digambarkan dengan orang yang tertawa dan bersukaria. Bayangan ini tidak salah karena kebahagiaan tersebut adalah kesenangan badani, Sedangkan menurut Yesus kebahagiaan adalah sesuatu yang bersifat batiniah. Kebahagiaan itu berasal dari jiwa yang dipuaskan oleh sesuatu yang berguna bagi jiwa tersebut.

Pengajaran Yesus Kristus bahwa: “Berbahagialah orang yang berdukacita” ini bertabrakan dengan pendapat umum masyarakat. Berdukacita yang dimaksud Yesus adalah berdukacita di hadapan Allah. Berdukacita di hadapan Allah adalah sikap manusia yang memohon pengampunan dari Allah karena mengingat dosa yang membelenggu dirinya. Dukacita rohani merupakan kesadaran bahwa manusia telah berdosa terhadap Tuhan. Kesadaran ini membuat malu, berduka dan diikuti sikap penyesalan. Dukacita ini mengingatkan kepada dosa yang akan membinasakan jiwa.

Yesus membawa anugerah keselamatan bagi yang bertobat dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Penebusan ini membawa manusia berdosa menjadi warga Kerajaan Allah. Kebahagiaan yang timbul karena penghiburan dari Yesus Kristus yang memberi pengampunan dosa. Kebahagiaan sejati adalah hidup bersama Allah karena telah dipindahkan dari anak-anak kegelapan menjadi anak-anak terang. Damai di hati akan terjadi karena telah diperdamaikan dengan Allah di dalam Kerajaan-Nya. (ENO)

AKU MANUSIA CELAKA! SIAPAKAH YANG AKAN MELEPASKAN AKU DARI TUBUH MAUT INI? SYUKUR KEPADA ALLAH! OLEH YESUS KRISTUS, TUHAN KITA. (Roma 7:24-25).

——————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368