Mata Iman #669: SUAVITER IN MODO, FORTITER IN RE

MATA IMAN #669
Kamis 27 Januari 2022

Bacaan: 1 Timotius 5: 1-8
Nas: Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian. (ayat 1 & 2)

SUAVITER IN MODO, FORTITER IN RE

Ungkapan Latin yang menjadi judul renungan ini bermakna Ramah dalam sikap, tegas dalam menjalankan prinsip. Dicetuskan Claudio Acquaviva (1543-1615), seorang imam asal Italia dari Ordo Jesuit, dalam tulisannya “Menyembuhkan penyakit batin” yang mengelaborasi prinsip Kristiani dalam berinteraksi. Praktiknya adalah bersikap sopan serta lembut dalam berkomunikasi, namun tidak berkompromi, berani menegur jika memang salah dan memberikan koreksi. Pesan tersampaikan tanpa membuat tersinggung.

Nas renungan ini merupakan nasihat Paulus kepada Timotius, yang berusia muda dan dipercayakan memimpin jemaat, yang sebagian besar justru lebih senior dari segi usia. Dalam konteks budaya Asia yang cenderung non-egaliter dengan power distance serta jenjang hirarkis, kita memiliki rasa sungkan, tidak enak untuk menegur atau mengoreksi atasan, senior, orangtua atau kerabat yang selevel atau bahkan di atas orangtua; yang dalam budaya Jawa, diistilahkan ewuh pakewuh. Sedangkan dalam budaya Batak, ada istilah mangelek yakni pedoman agar bernada lembut dan bersikap mengayomi saat seorang pria berinteraksi dengan perempuan, khususnya yang lebih muda.

Ini dilemanya: Jika ditegur, takut merusak hubungan; namun jika dibiarkan, itu juga salah dan bisa merugikan atau bikin dongkol terpendam. Mari kita sama-sama belajar; ingatlah untuk senantiasa menambah panggilan respek, seperti Pak, Bu, Bang, Kak, Mas, Mbak, Ko, Ci, Dik, atau sesuai latar budayanya, sebelum nama orangnya. Atur nada dan volume bicara serta mimik dan bahasa tubuh agar tidak mengintimidasi atau terkesan mendominasi, yang diistilahkan sebagai one down communication, dan modifikasi kalimat perintah yang terkesan memarahi menjadi pertanyaan atau mengajak diskusi, seperti “Bagaimana jika selanjutnya, kita sepakati begini … ?” Nah, kalau begini kan jadi sama-sama enak. (YOD)

==

Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang. (Amsal 25:15)

 

——————————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368

You May Also Like

About the Author: gkikelapacengkir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *