MATA IMAN #670
Jumat 28 Januari 2022
Bacaan : Ayub 2: 1-10
Nas: Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. (ayat 10)
MENERIMA YANG BAIK DAN YANG BURUK
Dulu, saya pernah memelihara seekor kelinci di rumah, saya menamainya BlackJack. Jack biasanya bersikap manis kalau habis diberi biskuit dan popcorn kesukaannya; tetapi kalau diberi makanan kering biasa, Jack bisa bad mood lantas mengadakan aksi protes mogok makan! Mungkin kita sendiri pun kerap bertingkah seperti Jack ini. Ketika makanan yang kita santap seharian itu begitu lezat, hidup terasa indah, kita memuji-muji Tuhan dengan segenap hati dan jiwa. Tetapi ketika kenyamanan hidup diusik, sikap kita langsung berbalik 180 derajat! Protes sama Tuhan, hingga mogok ibadah online atau unsubscribe channel Youtube gerejamu, hehehe….
Kisah Ayub adalah salah satu contoh paling gamblang tentang manusia yang mengalami hal-hal baik dan buruk di dalam kehidupan ini. Setelah segala kekayaan, keluarga dan kesehatannya ditarik dari hidupnya, Ayub duduk di atas abu dan melukai diri sendiri dengan pecahan tembikar. Dalam budaya Yahudi, ini adalah simbol kedukaan yang mendalam.
Sebagai manusia biasa, tentu Ayub merasa down juga ketika tragedi ini terjadi padanya. Namun di tengah kedukaannya, Ayub masih menyatakan imannya kepada Tuhan. Meski mengalami rasa marah dan bingung pada Tuhan, Ayub belajar untuk tidak meninggalkan Tuhan. Dari sikap hati itu, pandangan Ayub pun terbuka; ia mengerti Tuhan kerap bekerja dalam cara yang tidak dipahami manusia. Bagaimana dengan kita? (OLV)
Siapkah kita menerima yang baik maupun yang buruk bersama dengan Tuhan?
——————————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368