Mata Iman #558: KOMUNITAS DAN KESEHATAN MENTAL
MATA IMAN #558
Jumat, 08 Oktober 2021
Bacaan: 1 Petrus 4:7-11
Nas: Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (ayat 8)
KOMUNITAS DAN KESEHATAN MENTAL
WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai keadaan di mana individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Definisi ini menarik, karena ternyata kesehatan mental tidak lepas dari aspek komunitas. Bukankah salah satu hal yang menjadikan pandemi ini berat bagi kita semua adalah karena kita tercerabut dari rutinitas bersama komunitas yang kita kenal?
Surat Petrus ini ditulis dalam masa-masa yang penuh cobaan di hidup jemaat kala itu – sebuah situasi yang mungkin kita akrabi kini, meski dengan jenis tantangan berbeda. Di tengah situasi hidup demikian, Petrus berpesan pada jemaat untuk tetap saling mengasihi dengan sungguh-sungguh dari hati dan melayani sesama orang percaya dengan menggunakan karunia rohani yang diberikan Roh.
Di masa kini kita bisa cepat melabeli orang lain, komunitas, atau lingkungan kita “toxic”. Atau kita refleks menjauhi orang lain dengan tuduhan infeksius. Kita saat ini mungkin sudah biasa melakukan apa-apa sendiri atau hidup bersama inner circle di bubble kita sendiri saja. Memang situasi kita sungguh ganjil, tapi pesan Petrus tetap relevan – jangan berhenti mengasihi dan melayani. Mengasihi dan melayani sebagai satu komunitas bisa tetap kita lakukan tanpa harus melanggar protokol kesehatan; gunakanlah hikmat yang Tuhan sudah beri. (OLV)
TETAPLAH BERKONTRIBUSI PADA KOMUNITAS TEMPAT TUHAN MENGUTUSMU, TAK HANYA DEMI KESEHATAN MENTALMU, TAPI JUGA SEBAGAI BENTUK KEPATUHAN PADA TUHAN YANG MAHA BESAR.
————————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368