Sebagai Makhluk Rapuh, Rawat Kehidupan Ini dengan 3M
“Melalui ibadah ini, kita diajak untuk terus berjalan dalam kerapuhan.”
Pada 12 September 2021, Ibadah Minggu GKI Kelapa Cengkir sekaligus memperingati HUT ke-21 GKI Kelapa Cengkir dan perjamuan kudus. 21 tahun GKI Kelapa Cengkir ada dalam penyertaan Tuhan. 21 tahun juga Allah sudah hadir dan menolong dalam segala keadaan kita.
Mengusung tema “Berjalan dalam Kerapuhan” (Markus 8 : 27 – 38) yang dilayani oleh Pdt. Gatot Pujo Tamtama – Pendeta Jemaat GKI Kelapa Cengkir (saat ini); Pdt. Samuel Christiono – Pendeta Jemaat GKI Darmo Permai, Surabaya (saat ini), Pendeta Jemaat GKI Kelapa Cengkir (tahun 2002-2009); Pdt. Winner Pananjaya – Pendeta Jemaat GKI Kelapa Cengkir (saat ini); dan Pdt. Em. Agustinus Kermite Pendeta Jemaat GKI Kelapa Cengkir (tahun 2009-2014).
Melalui ibadah ini, kita diajak untuk terus berjalan dalam kerapuhan. Meyakini bahwa Tuhan tetap setia hadir dalam setiap langkah perjalanan sehingga kita percaya bahwa dalam kerapuhan Allah senantiasa hadir untuk merengkuh sehingga kita mampu bertahan dan berdampak positif bagi dunia.
Mari kita pahami bersama ayat dari Yohanes 3:16-17, yang berbunyi “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Dari ayat tersebut, marilah kita memandang salib sebagai lambang dari kerapuhan Allah. Kita akan mengenang kerapuhan Allah melalui perayaan perjamuan kudus.
Pdt. Gatot Pujo Tamtama mengajak Sobat Cengkir untuk menyimak sejenak lagu berjudul “Rapuh” yang dinyanyikan Rachel Rae dan Logonta Tarigan, yang merupakan karya Ria Prawiro dan Joas Adiprasetya.
Sebelum Pdt. Gatot Pujo Tamtama mengakhiri khotbahnya, ia mengatakan “Kita semua adalah insan tak berdaya. Mari rawat kehidupan ini dengan melangkah ke depan perlahan asal tetap bersama dan kasih suci menuntun”.
Sebagai makhluk yang rapuh, dalam kehidupan ini mari kita melakukan 3M:
- Menyangkal diri artinya meninggalkan kehendak sendiri dan melayani Allah.
- Memikul salib artinya bersedia menanggung risiko sebagai murid Yesus termasuk mengalami kesengsaraan.
- Mengikut Yesus artinya kita memilih untuk tetap melaksanakan firman Tuhan dengan apapun yang terjadi.