Mata Iman #528: GOOGLE
MATA IMAN #528
Rabu, 8 September 2021
Bacaan: Kejadian 6:9-22
Nas : Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya (ayat 15).
Hari Minggu yang lalu tiba-tiba layar ponsel saya tidak berfungsi. Tidak bisa digeser ke arah mana pun. Bukan disebabkan baterai habis, karena baru saja diisi daya. Suami saya mengusulkan untuk membawanya ke toko hari Senin. Namun saya berpikir lain. Menggunakan ponsel suami, saya mencari tahu melalui Google. Dan jawaban pun saya temukan, yaitu mematikan paksa ponsel tersebut dengan cara menahan tombol power dan tombol volume atas secara bersamaan sekitar beberapa detik, hingga ponsel tersebut bergetar dan mati. Selanjutnya, ponsel saya hidupkan kembali dan berfungsi lagi dengan baik.
Ketika membaca riwayat Nuh, khususnya ayat 14 sampai dengan 16, yang memuat secara detail instruksi Allah tentang bahtera yang harus dibuat, saya disadarkan bahwa sebetulnya sejak dahulu Allah sudah memberikan inspirasi kepada manusia yang Dia ciptakan sebagai imago Dei. Nuh yang bergaul erat dengan Allah tidak dibiarkan membuat bahtera secara sembarangan, karena bahtera tersebut harus bisa bertahan selama seratus lima puluh hari, saat air berkuasa secara penuh menutupi bumi. Dan Nuh pun melakukan semua instruksi yang Allah berikan, tidak hanya berdiam diri. Berarti di zaman itu, Nuh sudah belajar teknologi dari Allah.
Produk teknologi di masa kini, termasuk Google yang merupakan mesin pencari informasi di internet ini, adalah respons manusia terhadap inspirasi dari Allah Sang Pencipta. Allah menciptakan manusia, bukan robot. Manusia yang istimewa, yang kerap disebut imago Dei, bukan sekedar makhluk berotot. Sehingga ketika menghadapi sebuah persoalan, manusia tidak akan diam saja, pasif dan pasrah, namun berupaya aktif mencari solusi sambil memohon hikmat dan rahmat Allah. (SLS)
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG DIBUAT MANUSIA ADALAH SALAH SATU CARA ALLAH MEMPERLENGKAPI KITA