MATA IMAN #487
Kamis 29 Juli 2021
Bacaan: 2 Timotius 2:1-7
Nas; Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. (ayat 5)
FAIR PLAY
Saat sedang unggul melawan Malaysia di babak penyisihan grup, Mohammad Ahsan mengingatkan wasit bahwa papan skor yang saat itu menunjukkan 9-5 salah; seharusnya adalah 9-6 karena sebelumnya Malaysia mendapat poin, namun belum diubah. Padahal itu keuntungan bagi timnya. Atas aksinya, pasangan ganda putra dari Hendra Setiawan tersebut mendapat pujian karena sikap fair play.
Olahragawan yang gigih meraih juara dengan tetap memperhatikan peraturan merupakan salah satu gambaran tentang prajurit Kristus. Di dalam sebuah kompetisi, semua atlet ingin menang. Tetapi cara meraihnya juga perlu diperhatikan, yakni menaati peraturan dan jujur; di situlah kemenangan yang tak kalah penting dibandingkan hasil akhir. Kejujuran adalah hal yang langka, namun akan selalu dihargai. Sikap itulah yang menjadi salah satu poin yang patut kita terapkan, dalam konteks renungan hari ini, panggilan menjadi prajurit Kristus.
Jujur, artinya tidak mengambil keuntungan dengan cara yang salah. Ada banyak contoh dimana kita bisa menerapkannya. Misalnya, saat belanja dan mendapat uang kembalian lebih dari yang seharusnya; kembalikan ke penjualnya atau pura-pura bodoh sambil bersorak dalam hati? Sebagai pedagang, sudah benarkah timbangan yang Anda pakai? Atau sebagai karyawan saat WFH, apakah Anda bekerja serius selama jam kerja sama seperti jika di kantor, atau sambil sesekali rebahan? Mari kita mulai menjadi teladan sebagai prajurit Kristus dengan menerapkan fair play dari diri sendiri. (YOD)
==
Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya. (Amsal 2:7)
————————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Sumber berita: https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210727082809-170-672585/netizen-puji-sikap-jujur-mohammad-ahsan-di-olimpiade-tokyo
