Menilik Kidung Agung – Refleksi Pendalaman Alkitab
Pernah membaca Kidung Agung dan heran dengan gaya bahasanya yang relatif dewasa?
Eits, tunggu dulu, kita harus pahami isinya dengan hikmat Allah! Jangan karena gaya penulisan yang menurut kita dewasa, lalu kita menghindari pembacaan kitab hikmat satu ini, hal tersebut salah.
Dalam Pendalaman Alkitab, Selasa 01 Juni 2021, Pdt.Charliedeus Saragih (GKI Camar) menyampaikan beberapa gambaran mengenai kitab Kidung Agung. Beberapa teolog memberikan tafsiran bahwa kitab tersebut merupakan gambaran kasih Allah kepada umatnya layaknya mempelai pria dan wanita. Gambaran ini juga dituliskan pada kitab Wahyu, di mana Allah sebagai mempelai pria menanti kesiapan umat-Nya layaknya mempelai wanita untuk bersatu dalam kasih Allah.
Tafsiran lain dari kitab Kidung Agung juga menyatakan tentang relasi yang terjadi antar manusia. Terlebih dalam keluarga, umat Allah seharusnya menghidupi relasi layaknya sebuah kuasa, suami tidak berkuasa atas tubuh pasangannya, begitupun istri juga tidak berkuasa atas seluruh materi pasangannya. Relasi keluarga yang diinginkan Allah adalah adanya relasi kasih yang saling melayani, di mana setiap pasangan dapat memberi dan berbagi dengan ketulusan, tidak merugikan, namun saling mencukupkan satu sama lain.
Bagi Sobat Cengkir yang memiliki anak-anak, jangan ragu untuk mengajarkan seksualitas secara bertahap agar mereka memahami bahwa Allah pun berkenan manusia untuk menghidupi seksualitas dalam kekudusan ilahi.