MATA IMAN #339
Sabtu 27 Februari 2021
Ayat bacaan: Kejadian 7:1-9
Nas: Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; (ayat 2)
BERLAKU BIJAK PADA BINATANG YANG HARAM & TIDAK HARAM
Beberapa waktu lalu, ada seorang tokoh agama yang mengaku sengaja menabrak anjing dikarenakan tergolong najis, menurut dalil agama yang ia pahami. Saya sebagai pecinta anjing, jujur tidak setuju.
Saya mengakui bahwa saya menyukai anjing karena dia adalah hewan yang dapat menunjukkan ekspresi hampir seperti manusia. Mungkin jika saya bertemu dengan hewan “liar” dalam jarak dekat, seperti ular, kecoa, kaki seribu, dll, saya juga akan melukai hewan tersebut, walaupun hewan tersebut belum tentu berniat melukai saya.
Nas bacaan kita menggambarkan situasi sebelum Allah menurunkan air bah untuk menghukum manusia, yang hidupnya rusak dan najis (pasal 6). Tetapi Allah tetap menyatakan kasih dan anugerah-Nya melalui Nuh, untuk tetap menjaga kelangsungan hidup manusia dan sesama ciptaan lain.
Allah pun tetap menunjukkan kasih-Nya kepada binatang dengan bijak. Allah tetap mengizinkan keberadaan hewan-hewan yang dianggap haram, untuk terus berada di bumi, hidup bersama hewan yang tidak haram dan juga bersama manusia.
Saat ini, hidup bersama sesama ciptaan dan menjaga keseimbangan hidup semesta, merupakan sebuah perjuangan melawan ego manusia yang merasa “mulia”. Saya pun berusaha untuk tidak bertindak agresif kepada binatang yang saya anggap “liar”. Bagaimana dengan Sobat Cengkir? (AS)
Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam. (Amsal 12:10)
—–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)