Apakah Ada Hewan Peliharaan Saya Kelak di Surga? (Tanya Jawab Jemaat GKI Kelapa Cengkir part 05)
GKI Kelapa Cengkir merayakan ulang tahunnya yang ke-20 pada 9 September 2020 lalu. Salah satu bentuk perayaan adalah Temu Kangen Pendeta GKI Kelapa Cengkir pada 10 September 2020 dengan bentuk bincang-bincang bersama pendeta yang sedang dan pernah melayani jemaat GKI Kelapa Cengkir dan menjawab pertanyaan. Dalam kesempatan tersebut, beberapa pertanyaan telah terjawab, dan ada beberapa pertanyaan yang dijawab melalui artikel ini.
Apakah Ada Hewan Peliharaan Saya Kelak di Surga?
Pada mulanya, Tuhan menciptakan segala yang dijadikan-Nya dengan sungguh amat baik, termasuk segala binatang di bumi, segala burung di udara, segala yang merayap di bumi dan segala binatang di air. Dikarenakan kejatuhan manusia ke dalam dosa, sehingga relasi manusia dengan Tuhan menjadi rusak, hubungan manusia dengan sesama manusia menjadi koyak, begitu pun relasi manusia dengan ciptaan lainnya.
Melalui kelahiran, kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus, maka relasi antara manusia dengan Allah dan sesama, baik sesama manusia maupun sesama ciptaan Allah dipulihkan kembali. Pemulihan tersebut akan disempurnakan melalui kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus. Setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat diutus untuk memberitakan Injil;
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16: 15).
Oleh karena itu, manusia sebagai ciptaan yang diberikan akal budi dan hikmat oleh Allah, perlu menyatakan kasih Allah dengan menjaga dan merawat ciptaan lainnya.
Alkitab secara konsisten menyatakan bahwa Allah menciptakan, memelihara, menyelamatkan dan membarui dunia ini. Tuhan Yesus Kristus juga mengajarkan agar kita berdoa: “Jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.” Kita mengharapkan agar surga semakin dekat ke bumi dan kita pun turut serta mengupayakan agar bumi semakin surgawi. Oleh karena itu, kita perlu memahami bahwa surga bukan hanya sekadar tempat setelah hidup kita usai di bumi ini, atau yang kita pahami sebagai after-life. Surga pun perlu dipahami dan dinyatakan dalam kehidupan saat ini atau now-life, sebagai suatu kondisi bahwa kita menghidupi kasih Allah dan turut serta menyatakan damai sejahtera kepada sesama, baik sesama manusia maupun sesama ciptaan Allah.
Ketika kita memilih untuk menjaga dan merawat sesama ciptaan Allah dengan penuh kasih, maka kita sedang menyatakan surga dalam kehidupan hewan, tumbuhan dan lingkungan di sekitar kita.