Mata Iman #133: Rasa Kehidupan
MATA IMAN #133
Bacaan: Ayub 1:1-12
Nas: Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? (ayat 9)
RASA KEHIDUPAN
Roti krim keju bawang yang awalnya merupakan jajanan kaki lima di Seoul, Korea, sudah beberapa bulan terakhir ini diminati pecinta kuliner Tanah Air. Saya pun menyukainya. Cukup cocok dengan selera, padahal biasanya saya lebih memilih kudapan Nusantara. Setelah menikmatinya, yang merupakan perpaduan rasa asin, asam, gurih dan manis, saya menutupnya dengan secangkir teh tawar hangat. Sebuah pagi dengan berbagai rasa.
Kisah Ayub yang terdiri dari 42 pasal, berakhir dengan bahagia. Ayub menang, Iblis kalah total. Membacanya dari awal hingga akhir, kita mengetahui betapa lengkapnya rasa kehidupan yang Ayub alami. Berawal dari kondisi harmonis dan serba manis, yang membuat Iblis meluapkan kebenciannya, sehingga menantang Allah. Iblis meyakini bahwa Ayub mengasihi Tuhan karena kondisinya sangat nyaman. Jika kenyamanan itu diambil, pasti Ayub meninggalkan Tuhan. Ulah Iblis yang disetujui oleh Tuhan, membawa warna getir dan pahit bagi Ayub. Namun tidak merontokkan imannya. Dan akhirnya, rasa manis yang baru pun muncul kembali, dengan pemulihan total yang berasal dari Tuhan sendiri.
Berbagai tantangan kehidupan selalu menghampiri setiap manusia, dan tak seorang pun dapat menghindarinya. Di samping rasa manis dan gurih yang kita kecap, adakalanya getir dan pahit harus kita lahap. Tuhan meminta kita untuk terus berjalan menghadapi tantangan, sambil membiarkan Dia memegang dan menuntun kita. Dalam tuntunan-Nya itu, niscaya kita tetap menemukan wajah kebaikan-Nya. (SLS)
DALAM SEGALA RASA KEHIDUPAN, TUHAN SELALU HADIR. JANGAN KHAWATIR!
———————————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by (081388901368)
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)