Mata Iman #118: Ratoon

MATA IMAN #118

Bacaan: Amsal 16:22-24
Nas: Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang (ayat 24).

RATOON

Pekerjaan saya menuntut pemahaman terhadap industri komoditas pangan, salah satunya tebu. Secara tradisional, tebu dibudidayakan dengan cara menanam potongan ruas-ruasnya. Setelah tumbuh dan dipotong untuk dipanen, sebuah potongan ruas tebu yang tertanam dapat tumbuh berkali-kali setelahnya yang disebut sebagai ratoon. Uniknya setiap tanaman ratoon tumbuh, tingkat kemanisan gula yang dihasilkan berkurang sekitar 20 persen setiap tahunnya walaupun secara fisik tanaman tersebut bisa tumbuh dengan lebat.

Hari demi hari kita bertumbuh secara fisik dan bertambah usia. Semestinya, kita juga semakin bijaksana. Amsal 10:1-22:16 merupakan bagian terpanjang dalam kitab Amsal yang diberi judul: Amsal-amsal Salomo (10:1). Bagian ini mengungkapkan pengalaman-pengalaman hidup untuk meyakinkan dan mendorong pembacanya agar hidup bijaksana. Salah satu wujud hidup yang berhikmat yaitu memperhatikan dan menggunakan perkataan untuk membangun kehidupan. Perkataan yang menyenangkan ibarat madu yang manis bagi hati, bahkan dapat menyembuhkan bagaikan obat. Alangkah indahnya, apabila perkataan kita dapat membangkitkan semangat dan harapan bagi sesama, bukan menghasilkan kepahitan.

Apakah kehidupan kita semakin menghasilkan “rasa manis”yang dapat dirasakan oleh sesama dan indah di mata Tuhan? Di tengah masa pandemi Covid-19, banyak sesama kita yang mungkin mulai kehilangan semangat dan pengharapan di tengah segala penderitaannya. “Rasa manis” dari perkataan kita berfungsi untuk  menjaga semangat dan pengharapan. (SDN)

Tanaman tebu ratoon terus bertumbuh dan berkurang kadar manisnya. Namun perkataaan orang yang bijaksana bagaikan madu yang selalu manis.

———————————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by (081388901368)
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)

You May Also Like

About the Author: gkikelapacengkir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *