Mata Iman #57: Terpenjara Tapi Bebas
MATA IMAN #57
Bacaan: Kolose 4:2-6
“Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.” (Kolose 4:2)
TERPENJARA TAPI BEBAS
Lagu By the Rivers of Babylon yang dinyanyikan oleh The Melodians (1970) kini tren lagi sebagai penyemangat di masa karantina, saat orang-orang tidak boleh mudik dan menjadi ‘tahanan’ PSBB. Ada juga versi yang lebih cepat iramanya oleh Boney M dan ala reggae dari Bob Marley; liriknya mengutip Mazmur 137:1-4 dan 19:14. Mengisahkan kerinduan pulang ke kampung halaman, sambil meratap di tepi sungai dalam suasana pahit, tertindas sebagai tawanan Babel, tak ada mood bernyanyi, kecapi sudah digantungkan di pohon gandarusa, malah dipaksa membawakan lagu dari Sion.
Fast forward berabad kemudian di Yerusalem. Setelah sempat ketakutan dan mengurung diri, iman para murid bangkit saat menyaksikan Yesus hidup. Lalu Ia terangkat ke Surga, yang kita peringati hari ini. Untuk menguatkan mereka, Yesus mengingatkan janji kedatangan Parakletos Sang Penolong, yakni Roh Kudus (Yoh 16).
Pilihan untuk merasa tertekan karena terkurung, atau bersukacita, ada pada kita. Jiwa dan pikiran Paulus tetap bebas meski tubuhnya terpenjara (ayat 3), melalui surat ke jemaat Kolose ia mengajarkan dasar dari persekutuan, yakni hidup dengan hikmat (ayat 5) dan ucapan yang penuh kasih (ayat 6). Dengan Roh Kudus yang hadir dalam setiap hati, dan pemanfaatan teknologi, walau di rumah masing-masing, kita tetap dapat bertekun dan bersehati melalui ibadah Minggu dan Persekutuan Wilayah secara daring. Yuk kita berdoa dan mengucap syukur bersama-sama! (YOD)
“Tubuh boleh terpasung, tetapi jiwa dan pikiran harus terbang sebebas-bebasnya.” (RA Kartini)
———————————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by (081388901368)
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)