Melampaui Kata, Menemukan Makna
Ulangan 30:15-20, Mazmur 119:1-8, 1 Korintus 3:1-9, Matius 5:21-37
Kehidupan beragama seringkali diwarnai dengan ‘perang ayat’; bahkan ada yang mengatakan, ‘untuk segala sesuatu ada ayatnya’. Kotbah di Bukit yang Yesus sampaikan berisi kritik atas sikap seperti itu. Yesus mengajak kita untuk melihat lebih dalam, tidak terjebak hanya pada apa yang tampak di permukaan. Kehidupan beragama yang hanya di permukaan, membawa orang pada ritualisme belaka, tanpa kedalaman makna. Akibatnya di tengah gempita praktik ritual, kehidupan spiritual makin meredup, bahkan mati.
Cara Yesus membaca hukum yang berlaku adalah melampaui kata. Kita diajakNya untuk membaca makna di balik kata. Konflik di jemaat Korintus adalah contoh akibat ketidakmampuan melihat lebih dalam, karena kelompok-kelompok yang ada terjebak pada apa yang nampak, yaitu para pemimpin dan ajarannya. Oleh karena itu, Rasul Paulus pun meminta mereka melihat lebih dalam lagi:
“Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.” -1 Kor 3:7
Bagaimana cara kita beragama saat ini? Apakah yang kita taati? Mari kita renungkan…