Mempertanyakan Eksistensi Tuhan di Saat Banyaknya Ketimpangan Sosial
Resesi sedikit banyak mulai terasa pada beberapa lini bisnis dan masyarakat di Indonesia. Contohnya saja GoTo dan GrabKitchen yang mem-PHK sebagian besar karyawannya. Bahkan JD.ID dan beberapa start up lainnya menutup usahanya.
Hal tersebut tentunya akan berdampak bagi kehidupan setiap karyawannya. Dan bagi sebagian orang, mungkin akan mempertanyakan keberadaan Tuhan yang dikenal Maha Pengasih saat adanya ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Lantas, apakah eksistensi Tuhan sebagai Maha Pengasih itu nyata? Atau dia sedang istirahat sejenak atau AFK (Away From Keyboard) saat orang-orang berdoa meminta pertolongan kepada-Nya?
Eksistensi Tuhan sebagai Maha Pengasih
Konsep Tuhan sebagai Maha Pengasih merupakan salah satu aspek penting dalam agama Kristen. Ayat Alkitab 1 Yohanes 4:8 menyatakan bahwa “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan merupakan sumber dari kasih yang kita miliki.
Selain itu, ayat Alkitab Roma 5:8 menyatakan bahwa “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Hal ini menunjukkan bahwa kasih Tuhan juga terwujud melalui perbuatan Kristus yang mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan umat manusia.
Dari dua ayat di atas, dan masih banyak ayat Alkitab lainnya, hal ini menjadi landasan iman akan eksistensi Tuhan sebagai Maha Pengasih.
Ketimpangan Sosial
Namun, di sisi lain, kita juga harus menyadari bahwa ketimpangan sosial seringkali menjadi penyebab banyak orang mempertanyakan eksistensi kasih Tuhan. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perbedaan sosial seringkali memunculkan pertanyaan mengenai keberadaan kasih Tuhan.
Sebagai umat Kristen, kita harus memahami bahwa ketimpangan sosial ini tidak sesuai dengan rencana Tuhan. Ayat Alkitab Yesaya 61:1 menyatakan bahwa “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.”
Hal yang menjadi rencana Tuhan adalah umat-Nya harus menjadi uluran kasih kepada orang-orang yang terdampak akibat ketimpangan sosial. Tuhan bukan hanya mengutus Yesaya atau 12 murid-Nya, Ia juga mengutus kita, yang telah lebih dahulu menerima kasih-Nya.
Peran Kita sebagai Penyalur Kasih Kristus
Sebagai umat Kristen, Sobat Cengkir juga memiliki peran penting dalam mewujudkan kasih Kristus dalam masyarakat. Kita bisa memulainya dengan memberikan kasih sayang dan perhatian kepada orang-orang di sekitar kita. Kita bisa memberikan bantuan secara finansial, memberikan kata-kata yang menguatkan, atau melakukan tindakan yang membantu orang lain.
Selain itu, Sobat Cengkir juga bisa memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi orang yang kurang beruntung. Kita bisa berpartisipasi dalam aksi sosial yang berhubungan dengan masalah sosial yang terjadi di masyarakat, seperti aksi peduli lingkungan, aksi sosial bagi anak-anak jalanan, dan sebagainya.
***
Ketimpangan sosial sangat mungkin terjadi karena berbagai aspek. Dan bagi kita yang telah mendapatkan kasih dan anugerah-Nya, hal ini menjadi kesempatan kita untuk memperkenalkan eksistensi Tuhan yang Maha Pengasih melalui tindakan nyata kita.
GKI Kelapa Cengkir mengajak jemaat dan simpatisan untuk turut berbagi dalam Aksi Puasa Paskah kepada SMP Kristen Putra Wacana, Toroh, Jawa Tengah. Persembahan APP dapat dikirim secara transfer ke rek BCA 065 345 6066 dengan mencantumkan angka 31 pada 2 digit terakhir dari nominal; contoh Rp 100.000 menjadi Rp 100.031.
Mari bersama-sama meminimalisir kondisi ketimpangan sosial dan nyatakan eksistensi Tuhan yang Maha Pengasih kepada seluruh ciptaan!