Mata Iman #960: CINTA DAN HUKUMAN
MATA IMAN #960
Senin, 14 November 2022
Bacaan: 1 Samuel 3:11-21
Nas: Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatu pun. Kemudian Eli berkata: “Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik.” (ayat 18)
CINTA DAN HUKUMAN
Sejarah negeri ini mencatat, Soeharto adalah presiden kedua dan memerintah paling lama, yaitu selama tiga puluh dua tahun. Awal kejatuhan Soeharto adalah karena maraknya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Dia mengetahui bahkan merestui anak-anaknya untuk berbisnis dan memperkaya diri bukan dengan cara bisnis normal, melainkan dengan memanfaatkan kekuasaan ayahnya. Lebih parahnya lagi, mantan presiden Soeharto sebagai orang tua justru membiarkan semuanya itu dan dia tidak mengingatkan anak-anaknya.
Demikian pula imam Eli. Dia melayani di rumah Allah sebagai perantara antara umat dan Tuhan. Tetapi ketika anak-anaknya, Hofni dan Pinehas, mengambil apa yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, Eli mendiamkannya. Juga tatkala Hofni dan Pinehas berzinah, dia pun tak menghentikan perbuatan anak-anaknya itu. Eli tidak menjalankan tugasnya sebagai orang tua yang harus mendidik anak-anaknya, dia gagal sebagai orang tua dan dihukum oleh Tuhan dengan memusnahkan keluarganya. Yang positif dari Eli adalah dia merasa bersalah dan menerima hukuman Tuhan. Dia tidak memberontak dan dia mengenal Tuhannya dengan baik, Tuhan yang melakukan apa yang dipandang baik oleh-Nya.
Sobat Cengkir, marilah kita terus belajar memerankan peran orang tua dengan baik. Anak itu perlu dididik, kalau salah harus diperingatkan bahkan dihajar. Cinta dan hukuman itu bak dua sisi mata uang yang berjalan beriringan, agar dunia ini menjadi lebih baik. (ENO)
SIAPA TIDAK MENGGUNAKAN TONGKAT, BENCI KEPADA ANAKNYA; TETAPI SIAPA MENGASIHI ANAKNYA, MENGHAJAR DIA PADA WAKTUNYA. (Amsal 13:24)
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368