MATA IMAN #875
Minggu, 21 Agustus 2022
Bacaan: Lukas 13:10-17
Nas: Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” (Ayat 12)
SABAT YANG MEMERDEKAKAN
Hari Sabat saat ini kita rayakan di hari Minggu. Makna utamanya tetap sama seperti yang dihayati oleh orang Yahudi pada umumnya, yaitu “kebebasan”. Orang Yahudi menghayati kebebasan dari bangsa Mesir dan penciptaan di hari ke-7. Sedangkan orang Kristen zaman sekarang merayakan kebebasan dari dosa dan maut serta merayakan kebangkitan Yesus Kristus.
Namun, esensi hari Sabat kerap kali dihayati dengan keliru. Kepala rumah ibadat marah terhadap Yesus yang melakukan penyembuhan di hari Sabat. Kepala rumah ibadat melihat bahwa tindakan Yesus itu sebagai sebuah pelanggaran dan pembangkangan terhadap hukum Taurat. Padahal Yesus justru sungguh memahami makna utama dari hari Sabat sehingga Ia melakukan pembebasan terhadap perempuan yang telah menderita sakit selama 18 tahun. Tindakan Yesus seharusnya juga menjadi pembebasan bagi setiap orang yang hadir kala itu, mencelikan mata mereka yang selama ini dibutakan oleh kesalehan dan kesombongan berdasarkan hukum Taurat yang dipahami secara harfiah.
Bagaimana dengan hari Sabat kita saat ini? Apakah kita juga sudah merasakan kebebasan dalam beribadah, atau kita justru tertekan sehingga ibadah menjadi sebuah beban yang kita pikul? Mari kita belajar dari Yesus yang membebaskan, bukan malah menghakimi dan mengekang sesama kita dengan segala aturan moral dan tindakan diskriminatif. (WPA)
HARI SABAT DIADAKAN UNTUK MANUSIA DAN BUKAN MANUSIA UNTUK HARI SABAT – Injil Markus 2:27b
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368