Mata Iman #859: JALAN SUNYI

MATA IMAN #859
Jumat, 5 Agustus 2022

Bacaan: Kisah Para Rasul 8:5-8, 26-31
Nas: Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. (Ayat 26)

JALAN SUNYI

Satu hari salah seorang teman bercerita mengenai kesulitannya mencari pelayan untuk ibadah remaja di gerejanya. “Nggak semua pendeta mau melayani di remaja, Liv. Kalau kebaktian umum sih mereka pasti mau.” Selidik punya selidik, salah satu faktornya ternyata jumlah jemaat yang dipandang lebih sedikit dari kebaktian umum. Akibatnya tak semua pendeta menganggap serius pelayanan untuk remaja.

Hari ini kita mau belajar dari pengalaman pelayanan Filipus. Di Samaria, pelayanannya bisa dibilang sukses luar biasa – apalagi Samaria adalah kota yang ramai dan megah karena ia bekas ibukota Israel Utara. Sebuah metropolis dunia kuno. Sungguh pencapaian yang gemilang saat Filipus berhasil memberitakan kabar baik, mempertobatkan para warga dan mengusir roh jahat. Lalu apa yang terjadi setelahnya? Filipus disuruh pergi ke jalan yang sunyi. Tanpa bertanya dan tanpa mengeluh, Filipus setia pada panggilan Tuhan. Ternyata di jalan sunyi ini, Filipus bertemu sida-sida Etiopia dan membawa pertobatan baginya. Menurut catatan tradisi, sida-sida itu kemudian merintis gereja Etiopia, yang masih bisa kita kunjungi saat ini.

Pengalaman Filipus adalah pelajaran bagi kita yang sadar atau tidak, bermalas-malasan menjalani pelayanan saat kita menghitung jumlah kepala yang hadir tak sebanyak yang kita kehendaki. Tuhan sendiri bukan melihat kuantitas, melainkan kualitas. Melayani satu orang maupun satu bangsa, sama-sama penting di mata-Nya. (OLV)

Mana yang menjadi fokus kita dalam berkarya, kualitas atau kuantitas?

Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368