Renungan Mata Iman

Mata Iman #846: SLEBEW?

MATA IMAN #846
Sabtu, 23 Juli 2022

Bacaan: Kolose 3:18-25
Nas: Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. (Ayat 21)

SLEBEW?

Diksi “slebew” semakin terkenal setelah fenomena SCBD – Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok. Fenomena remaja yang berekspresi dengan gaya pakaian unik di area Sudirman ini, tidak terlepas dari peran sebagian orang tua yang justru mengabaikan anak-anak mereka.

Salah satu tokoh yang fenomenal adalah Jeje “Slebew.” Ia menjadi korban pengabaian orang tua. Dia memaparkan bahwa dirinya pernah mendapatkan pelecehan oleh tukang kebun di rumahnya, tetapi orang tuanya menyalahkan Jeje karena dianggap berpakaian terbuka. Mungkin hal inilah yang membuat diksi “slebew” ditempelkan pada beberapa remaja SCBD, sebuah predikat terkait gaya hidup bebas.

Hubungan antara anggota keluarga sangatlah penting, sebelum setiap individu tersebut keluar dari rumah untuk berelasi dengan yang lain. Surat Kolose yang ditulis oleh Paulus berisi sebuah nasihat agar jemaat Kristus, baik di Kolose maupun kita saat ini, perlu menyadari bahwa orang tua pun memiliki peran besar bagi perkembangan anak secara holistik.

Sobat Cengkir tentu tidak ingin predikat “slebew” atau yang diartikan sebagai “tidur nyenyak” terjadi pada anak Anda. Namun apakah sebagai orang tua, kita sudah memberikan pendampingan yang tepat kepada anak-anak yang dikaruniakan oleh Tuhan kepada kita? Apakah nilai-nilai kristiani telah menjadi fondasi dari keluarga kita masing-masing? (AS)

BILA TUHAN MENJADI KEPALA RUMAH INI, MAKA BERKAT KEHIDUPAN TERCURAH SELALU – Sepenggal lirik lagu Keluargaku Adalah Surgaku 


Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Selamat Datang di GKI Kelapa Cengkir, ada yang bisa kami bantu?