MATA IMAN #570
Rabu, 20 Oktober 2021
Bacaan: 1 Korintus 7:1-16
Nas : Tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu. (ayat 7b)
PARA LAJANG DALAM KELUARGA TUHAN
Mungkin sebagian dari kita masih memiliki pola pikir bahwa menikah merupakan suatu keharusan. Bahwa kehidupan yang disebut normal atau sempurna adalah pernikahan. Bahwa keluarga yang berbahagia adalah jika semua anak atau cucunya menikah di usia “pantas” dan memiliki keturunan. Sehingga jika ada anggota keluarga yang mengambil keputusan tidak menikah, padahal sehat jasmani dan rohani serta mandiri secara finansial, dianggap tidak normal atau dituding terlalu selektif. Meskipun nyatanya para lajang ini hidup baik-baik saja, tetap mampu mengaktualisasikan diri dan aktif menjalin kehidupan sosial yang baik dan sehat dengan sekitarnya, bahkan giat melayani sebagai alat cinta Tuhan sesuai talenta masing-masing.
Rasul Paulus tidak menentang pernikahan, namun ia menyampaikan bahwa dalam banyak hal di kehidupan ini, orang diperkenankan memilih. Sebab karunia dan panggilan setiap orang berbeda, keadaan pun berbeda. Keputusan untuk hidup melajang atau menikah, keduanya merupakan karunia khusus. Yang pasti, setiap orang Kristen dipanggil untuk melayani Allah dalam suatu keadaan.
Jika kita memiliki kerabat atau sahabat yang memutuskan hidup melajang, mari menyambut mereka sebagai bagian dari keluarga Tuhan juga. Menghargai dan menghormati pilihan hidup yang diambil dengan segala konsekuensinya. Mari belajar arif dan bijak untuk tidak mengecam dan tidak melontarkan beragam tudingan. Karena bagi Tuhan, setiap orang yang berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam-Nya, adalah anggota keluarga Allah. Terlepas dari status menikah atau tidak menikah. (SLS)
KUCINTA KELUARGA TUHAN. TERJALIN MESRA SEKALI. SEMUA SALING MENGASIHI, BETAPA SENANG ‘KU MENJADI KELUARGA-NYA TUHAN
————————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368