Mata Iman #275: Ad Astra Per Aspera, Ad Infinitum

MATA IMAN #275
Jumat, 25 Desember 2020

AD ASTRA PER ASPERA, AD INFINITUM

Bacaan: Matius 2:1-10
Nas: Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka (ayat 10)

Manusia secara antropologi didefinisikan homo ritualis; kita memaknai hidup kita melalui sejumlah ‘ritual’. Natal ini, tidak ada ritual yang sudah familiar. Beribadah online, berkumpul lewat Zoom, bahkan, sekadar untuk Christmas Dinner dengan keluarga, kini restoran wajib tutup jam 7. Saya sempat merasa ‘jauh’ dari Natal karena berbagai keterbatasan itu, hingga sebuah bintang (atau tepatnya, 2 buah planet) mengingatkan saya. Tiga hari lalu, dunia menyaksikan fenomena Christmas Star – konjungsi planet Jupiter dan Saturnus yang sangat dekat.

Konon, fenomena astrologi serupa yang dilihat oleh para majus, kaum terpelajar dari wilayah Iran. Kisah orang majus, bintang dan bayi Yesus menegaskan pesan Ilahi, bahwa orang Yahudi atau bukan, kita semua termasuk dalam rencana penebusan Allah. Ia Maha Hadir, terangNya melintasi garis waktu dan masih menuntun kita kini.

Mari kita hayati peringatan kelahiran bayi Yesus sebagai momen kelahiran tatanan kehidupan baru. Sebagai homo ritualis, mari kita buat ritual baru: Tepat di hari Natal ini, mungkin kita bisa menghubungi kerabat yang harus melaluinya dalam kondisi positif COVID19, atau bahkan harus berduka karena kehilangan orang terkasih. Seperti bintangNya menerangi langkah para majus di masa lalu, melangkahlah terus dengan diterangi hikmat Tuhan, untuk membagikan terang pada sesama. Ad astra per aspera, ad infinitum – through hardships to the stars, to infinity. (OLV)

*
“Tuntun kami untuk memaknai masa pencobaan ini sebagai pilihan. Ini bukan waktu penghakiman-Mu, melainkan penghakiman kami sendiri untuk memilih yang baik dan benar. Waktu untuk memilih apa yang penting dan tidak, waktu untuk memilih apa yang perlu dan tidak.”
Paus Fransiskus, Urbi et Orbi, 2020

*

TRIVIA BINTANG BETLEHEM

Ungkapan Latin ad astra per aspera, ad infinitum mengacu kepada perjalanan tiga orang majus dari Persia menuju Bethlehem, melalui berbagai kesulitan, dituntun oleh Bintang Bethlehem menuju kandang domba tempat Yesus lahir. Ada pun Bintang Betlehem adalah konjungsi dari Saturnus, Jupiter dan Venus. Melalui fenomena astronomi ini, kita melihat Tuhan berbicara kepada seluruh manusia – pada masa itu, kaum pagan memandang Jupiter sebagai lambang raja para dewa, Venus lambang wanita dan Saturnus lambang umat Israel (karena bersinar terang tiap hari Sabat). Maka melalui konjungsi tersebut, Tuhan pemilik semesta menyatakan pada mereka yang meyakini tanda-tanda alam bahwa Allah yang Maha Tinggi hadir di tengah umat Israel melalui rahim seorang wanita. (YOD)

Simak kisah tiga orang Majus, Maria dan Yusuf hingga kelahiran Yesus. Libur Natal tahun ini, yuk kita tonton film:

https://youtu.be/1-Snme2w97c

———————-
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Selamat Datang di GKI Kelapa Cengkir, ada yang bisa kami bantu?