Mata Iman #1672: Dikuatkan dalam Perjalanan
MATA IMAN # 1672
Sabtu, 26 Oktober 2024
Bacaan: Ayub 3:1-26
Nas: Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? (Ayat 11 TB2-LAI)
UNTUNGNYA, HIDUP HARUS TETAP BERJALAN
Menyerah, itu kata yang mungkin terlintas di pikiran kita kala tekanan hidup kian mendesak. Entah saat kita berada di kondisi sakit parah, orang tua sedang bertengkar, posisi pekerjaan kita di ujung tanduk, atau orang yang kita kasihi telah pergi.
Dalam kondisi hidup yang hancur, mungkin kita pernah berujar dalam hati, “Tuhan kenapa aku harus hidup? Kenapa aku tidak mati saja?” Hal yang sama juga dirasakan Ayub, di mana hal buruk datang berturut-turut, ia berkeluh kesah kepada Tuhan; bahkan berkali-kali mengutuki hidupnya. Untungnya, hidup harus tetap berjalan, Ayub tidak mengakhiri hidupnya dan Allah juga memberikan kesempatan hidup kepadanya untuk memaknai kehendak Allah.
Jika saat ini kita belum bisa memaknai absurdnya hidup, tak apa, tetaplah bertahan dan jangan menyerah dengan mengakhiri hidup. Curahkanlah kegalauan kita kepada Allah hingga Allah menuntun kita untuk menikmati hal-hal baik yang datangnya belakangan. (AS)
UNTUNGNYA, BUMI MASIH BERPUTAR. UNTUNGNYA KU TAK PILIH MENYERAH. UNTUNGNYA, KU BISA RASA HAL-HAL BAIK YANG DATANGNYA BELAKANGAN. (Bernadya Ribka)
—————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by http://wa.me/6281388901368