Bersaksi di Tengah Masyarakat Indonesia, Mungkinkah?
Pernah gak sih dapet khotbah tentang bersaksi di tengah masyarakat, terus jadi mikir, “Lah kita kan minoritas, gimana caranya bersaksi?”
Hal di atas mungkin juga ada di benak Sobat Cengkir, bersaksi di tengah masyarakat yang identitasnya berbeda dari diri kita. Menurut situs katadata, per 31 Desember 2021 penduduk Indonesia yang beragama Kristen berjumlah 20,45 juta jiwa atau sejumlah 7,47% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 273,87 juta jiwa. Apakah mungkin kita bisa bersaksi? Bahkan ketika diberikan kesempatan bersaksi dalam forum Persekutuan Doa atau Pendalaman Alkitab, mungkin sebagian dari kita masih malu dan gentar.
Pemahaman tentang bersaksi
Dalam Perjanjian Lama, bersaksi memiliki beberapa istilah. Yang pertama “ud” (bahasa Ibrani) yang diterjemahkan ke bahasa Inggris yaitu to give testimony yang artinya memberi kesaksian, Kata kedua “ed” yang merujuk kepada seorang saksi yang dijadikan sebagai pihak pertama yang mengetahui suatu peristiwa dan dapat melaporkan hal tersebut istilah ini digunakan dalam (Imamat 5:1) , Kata ketiga “edah“ di mana Tuhan Allah yang memberi kesaksian ini merujuk kepada hukuman seperti Sepuluh Hukum Taurat, serta “anah” suatu pernyataan yang kuat dari kebenaran yang dapat dipecayai.
Bersaksi memiliki arti menceritakan kembali apa yang pernah kita alami dalam kehidupan. Entah itu sukacita ataupun dukacita, keduanya akan selalu berdampingan dan terjadi di dalam kehidupan kita. Di dalam dan melalui gereja bersaksi itu berarti menyatakan kembali kasih Yesus Kristus kepada sesama manusia karena oleh kasih anugerah dan penyertaan-Nya di dalam hidup anak-anakNYA. Allah sendiri telah berfirman kepada kita
“Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku”.
Yohanes 15:27
Kesaksian terpenting bagi umat Kristen
Kesaksian biasanya dimulai dari diri sendiri, keluarga, teman atau kenalan yang pastinya mengalami suatu peristiwa yang berdampak besar bagi kehidupan mereka. Kesaksian yang paling luar biasa adalah mengenai kebangkitan dari Yesus Kristus yang berbunyi
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Kisah Para Rasul 2:32
Dewasa ini sebagian besar dari kita juga malu dan takut untuk bersaksi mengenai kebenaran akan Tuhan Yesus dikarenakan beberapa faktor. Hal tersebut di antaranya rasa tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum, tidak ingin mengambil risiko seperti dicibir karena akan dicap sebagai seorang yang fanatik, dan memilih untuk berada di zona nyamannya masing-masing. Hal ini tentu akan berakibat pada pengembangan iman dan kepercayaan kita. Banyak dari kita yang masih berpikir, berkata dan bertindak seperti orang yang tidak mengenal Tuhan.
Hal ini tentu sangat berbanding terbalik dengan Tuhan Yesus yang rela dicaci maki, difitnah dan disalibkan dari kesaksian-Nya demi menyampaikan keselamatan yang datang dari Allah. Ia menanggung semua itu dan berbuat sesuai dengan perkataan Allah. Apa tidak terpikir di benak kita sedikit pun untuk mencontoh perbuatan dari Yesus Kristus yang berani menyatakan kasih Allah kepada sesama?
Kita bisa memulainya dengan hal yang kecil dan mudah jika ingin menjadi saksi bagi kehebatan pekerjaan Tuhan untuk kehidupan kita.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah
2 Timotius 1:8
Cara Untuk Menjadi Saksi
Bagi Sobat Cengkir yang sudah memahami bahwa setiap kita perlu turut mengambil peran dalam bersaksi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat menuntun kita untuk menjadi saksi kasih Allah.
- Siapkan diri kita.
- Kekuatan kita untuk menjadi saksi datang dari Roh Kudus. Kita tidak perlu mencemaskan kondisi fisik apabila tubuh terasa letih. Tentu berkat penyertaan akan menyertai kita yaitu dari Roh Kudus.
- Selalu fokus. Tidak perlu memusingkan apa perkataan orang lain mengenai kita, selama kita berbuat dan berkata benar tentu tidak ada masalah. Fokus pada apa yang ingin kita kerjakan dan katakan menurut kebenaran
- Berdoa. Dengan berdoa kita dapat berkomunikasi secara langsung dengan Yesus Kristus. Memohon kekuatan untuk dapat menjadi saksi yang baik dan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.
- Beranikan diri dan tetap beriman. Di tengah kondisi dunia yang seperti ini, tentunya bersaksi untuk orang lain bukanlah hal yang mudah. Mungkin kita akan mendapat perlawanan dari orang yang memiliki pandangan yang berbeda dengan kita. Tapi kita harus ingat usaha dan dukungan yang telah kita terima dan lakukan selama ini.
- Persiapkan diri sebelumnya. Ketika ingin bersaksi persiapkan segala bentuk jawaban yang memungkinkan ketika ditanya lawan bicara, yang mungkin akan bertanya diluar dari perkiraan kita mengenai pengalam kesaksian yang pernah kita alami.
- Menjadi saksi melalui perbuatan
- Jalani kehidupan sesuai dengan kebajikan. Ketika menjadikan diri sendiri sebagai saksi kita harus dapat bisa menjalani hidup sesuai dengan kebajikan yaitu menurut firman dan injil.
- Mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Hal ini cukup untuk sulit dilakukan, terlebih bagi mereka yang menyakiti hati kita. Tapi hal ini akan menandakan kedewasaan kita dalam beriman.
- Mintalah maaf saat bersalah dan berikan maaf kepada mereka yang bersalah. Ungkapan permintaan maaf juga bukanlah hal yang mudah untuk diucapkan dan diungkapkan secara langsung, tetapi apabila kita ingin menjadi saksi Yesus Kritus meminta maaf adalah bentuk kerendahan hati kita ketika melakukan kesalahan dan semua pernyataan maaf bukanlah kekalahan.
- Membangun relasi dengan orang lain. Dari relasi ini, akan terbentuk hubungan dimana kita bisa mencari kesempatan untuk orang-orang agar tertarik dengan pengalaman iman kita.
- Menjadi saksi melalui perkataan
- Hal ini bisa kita lakukan dengan memulai percakapan dengan individu terlebih dahulu atau kelompok kecil untuk mempermudah jangkauan akan komunikasinya.
- Memberitakan kesaksian dan injil juga bisa dilakukan di suasana yang santai, tidak berpatokan harus di gereja saja hal ini akan membuat pendengarnya juga lebih nyaman dan tidak kaku.
- Setelah mencari suasana yang nyaman carilah topik yang menarik minat mereka, ini akan mempermudah untuk melakukan kesaksian.
- Jangan lupa dalam melakukan penyampaian kesaksian, bahasa yang digunakan harus disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti dan tidak menggunakan istilah asing, yang orang awam tidak ketahui.
- Kesaksian bisa dimulai dari diri kita sendiri, karena kita tentu akan lebih paham mengenai kehadiran sebelum dan sesudah menerima Yesus Kristus didalam hidup kita.
***
Ketika kita berani bersaksi di tengah masyarakat dengan langkah di atas, hal ini berarti kita turut mewartakan kasih Allah lewat hidup kita. Atas perkenanan Allah, sangat mungkin orang lain mendapatkan sukacita dan semangat baru karena melihat kasih Allah di dalam kita. Dengan bersaksi, kita juga berusaha menjadi serupa seperti gambaran-Nya. Selamat bersaksi di tengah masyarakat Indonesia.