Mata Iman #857: METANOIA
MATA IMAN #857
Rabu, 3 Agustus 2022
Bacaan: Matius 26:69-75; Yohanes 21:15-17
Nas : Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. (Matius 26:75b)
METANOIA
Beberapa tahun lalu saat berada di depan deretan rak sayur di pasar swalayan tak jauh dari rumah, saya mendengar seorang ibu mengeluh, “Kok nggak ada daun jeruk purut, sih. Padahal lagi perlu banget”. Saya menengok dan sempat berpikir ingin menawarinya datang ke rumah, karena saya menanam pohon jeruk purut yang daunnya sangatlah lebat. Namun pikiran itu saya abaikan, yang ternyata sampai saat ini terkadang memunculkan penyesalan tanpa guna.
Petrus merupakan pribadi yang suka berbicara, cepat merespons, gampang mengiyakan dan gampang pula mengingkari. Namun ia juga merupakan murid yang setia, berani mengakui kesalahan dan penuh semangat dalam pelayanan. Dua bacaan kita kali ini menggambarkan perubahan karakternya. Tangisan penyesalan setelah terbukti tiga kali menyangkal Yesus, bukan tangisan yang bersifat emosional belaka. Ia melakukan metanoia. Berbalik arah, dari dosa menyangkal Yesus, berubah menjadi murid yang teguh, yang mencintai Yesus dengan sungguh-sungguh. Sehingga akhirnya Yesus pun mengutus Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya.
Sobat Cengkir, setiap manusia memiliki penyesalan beragam, entah karena sesuatu yang sudah dilakukan ataupun sesuatu yang batal dilakukan. Dengan terus menyediakan diri dibentuk oleh Tuhan, kiranya hidup kita boleh diubahkan. Sehingga tak ada penyesalan yang sia-sia, melainkan penyesalan yang berujung kepada metanoia, perubahan menyeluruh dalam pikiran dan kehendak. (SLS)
PENYESALAN BUKAN PERTOBATAN. NAMUN PERTOBATAN MERUPAKAN TINDAK LANJUT DARI PENYESALAN
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368