MATA IMAN #822
Rabu, 29 Juni 2022
Bacaan: Lukas 17:11-19
Nas : Di manakah yang sembilan orang itu? (ayat 17b)
PELUKAN ANGSA
Saat masih kecil, saya pernah disosor angsa. Tentu saja menangis kesakitan. Dan sejak itu, otomatis menghindar jika bertemu unggas yang hobi nyosor orang ini. Namun seorang pria bernama Richard Weeze justru menunjukkan keberaniannya ketika menemukan seekor angsa yang terjepit di sela-sela pagar. Yang sangat menarik, si angsa yang terkenal sebagai unggas galak, tanpa ragu melingkarkan leher jenjangnya ke leher sang penolongnya. Pelukan hangat itu seakan hendak berkata, thanks, Bro…
Ketika 10 orang penderita kusta berteriak memohon belas kasihan Yesus, teriakan mereka langsung ditanggapi oleh Yesus dengan meminta mereka untuk memperlihatkan diri kepada imam-imam. Iman yang dimiliki 10 penderita kusta itu berwujud ketaatan, sehingga akhirnya ditahirkan atau disembuhkan. Namun sayangnya, yang 9 orang berhenti hingga di situ saja. Hanya 1 orang, warga Samaria, yang mewujudkan imannya bukan hanya dengan ketaatan, namun juga dengan ungkapan terima kasih. Dengan suara nyaring ia memuliakan Allah dan tersungkur di depan kaki Yesus seraya mengucap syukur kepada-Nya. Bagi Yesus, iman orang Samaria ini membuatnya sembuh dalam tubuh dan jiwa.
Tak bisa dipungkiri, hidup manusia sarat oleh kebaikan Tuhan yang tak terhitung banyaknya. Semoga hidup kita pun senantiasa dipenuhi rasa syukur, berterima kasih kepada-Nya dan memuliakan-Nya. Sehingga Yesus tak pernah lagi bertanya, “Di manakah yang…” (SLS)
BERTEKUN BERSYUKURLAH HINGGA SUARA-NYA KAUDENGAR:
“SUNGGUH INDAH ANAKKU, UNGKAPAN SYUKURMU.”
(Bait 4 KJ 450 “Hidup Kita Yang Benar”)
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368