MATA IMAN #782
Jumat, 20 Mei 2022
Bacaan: Pengkotbah 3: 1-2 & 11
Nas: Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Ayat 11)
MENCARI KEKEKALAN
Diapause adalah kemampuan hewan untuk “membekukan” diri ketika situasi lingkungan tidak memungkinkan, dan hidup kembali ketika sudah kondusif. Telur udang triops, misalnya, bisa dorman sampai 20 tahun, jauh lebih lama dari usia hidupnya sendiri yang hanya beberapa bulan. Ilmuwan sedang mencari cara mengadopsi diapause ini pada manusia untuk menghentikan proses penuaan.
Sebenarnya sejak orang Mesir kuno membuat mumi, kita telah mengenal keinginan manusia untuk hidup selamanya. Mengapa kita mengalami ini? Menurut Pengkotbah, kekekalan ditanamkan Tuhan dalam diri kita. Kata “kekal” dalam bacaan ini memiliki dua tafsiran: mencari keabadian dalam hidup yang fana, atau pertanyaan kekal dalam hidup manusia. Kerinduan akan kekekalan, bisa jadi berasal dari kerinduan kita untuk kelak tinggal dalam perhentian kekal dengan Sang Pencipta.
Allah kita yang kekal, tidak dibatasi waktu dan ruang, telah menjanjikan hidup abadi kelak bersamaNya bagi orang beriman. Allah memegang kendali atas segala sesuatu. Mari kita jalani hidup kita di dunia dengan kerendahan hati di muka Pencipta, sambil terus mengerjakan keselamatan kita, sebelum kita memasuki perhentian abadi bersama dengan Allah yang kekal. (OLV)
“You weren’t put on earth to be remembered. You were put here to prepare for eternity.”
(Rick Warren)
—————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368