Alkohol dan Rokok, Bukan Sekadar Boleh dan Tidak
Kenapa sih banyak orang-orang Kristen yang ngelarang minum alkohol dan ngerokok? Dalam Dasa Titah kan gak ada larangannya?
Pertanyaan di atas mungkin kerap tersampaikan oleh mereka yang kerap menjadi peminum dan perokok. Namun pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang cukup tepat, karena tidak sedikit juga beberapa orang mengasosiasikan minum alkohol dan merokok sebagai aktivitas yang tidak baik. Sanggahan di atas pun cukup wajar digunakan, karena Dasa Titah tidak memberikan perintah secara langsung terkait merokok dan alkohol. Tetapi bukan berarti pengajaran Kristen memperbolehkan umatnya untuk merokok dan minum-minuman alkohol.
Perihal Minuman Beralkohol
“Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras.”
Yesaya 5:22
Sebenarnya bangsa Israel masa lalu memiliki kondisi geografis yang lebih mudah untuk menanam anggur dan minum anggur, dibandingkan mendapatkan air yang higienis; oleh sebab itu anggur kerap tersedia dalam jamuan. Begitu pun jemaat Kristus di masa kini pun juga kerap meminum anggur dalam konteks ritus perjamuan kudus.
Ayat di atas menunjukkan dua kelompok yang berkaitan dengan minuman beralkohol, baik yang jago minum maupun yang jago mencampur minuman alkohol. Jago dan juara merupakan sinonim, di mana sosok tersebut tentu sudah terbiasa untuk meminum maupun mencampur minuman alkohol dalam jumlah yang relatif banyak jika dibandingkan dengan orang awam.
Alkohol tentu juga memiliki manfaat jika kita gunakan secukupnya dan sewajarnya. Ketika kita minum berlebihan, kita akan sulit mengendalikan pikiran dan tubuh kita. Orang yang mabuk cenderung akan merasakan mual dan muntah, menjadi lebih pemarah dan tidak sadar diri, sehingga bangun dengan kondisi yang tidak diharapkan. Oleh sebab itu, usahakan mengukur minuman alkohol yang kita konsumsi sebagai berikut:
- 240-280 ml (satu gelas belimbing atau setengah gelas besar) bir dengan kadar alkohol 3-4% dalam sehari; atau
- 50 ml wine atau sake dengan kadar alkohol 12-20%; atau
- 25 ml minuman keras seperti wiski, scotch, gin, vodka, dan tequila dengan kadar alkohol 40%.
Demi kesehatan juga, usahakan makan cukup juga sebelumnya. Dengan mengisi tubuh kita dengan makanan lebih dahulu, proses penyerapan alkohol dalam tubuh cenderung lebih lambat. Dan hal yang tak kalah, jangan menyetir kendaraan setelah kita minum-minuman beralkohol.
Perihal Merokok
Alkitab tidak membahas secara spesifik merokok, karena secara historis rokok baru ditemukan pada awal abad 16. Namun Alkitab menyampaikan hal yang lebih esensial dibandingkan sekadar larangan merokok.
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
1 Korintus 6:19
Ketika kita hidup sebagai pengikut Kristus, kita perlu merawat tubuh kita dan bahkan seluruh aspek hidup kita sebagai bagian ungkapan syukur kita kepada Allah. Kebiasaan merokok, makan makanan sembarangan, jarang berolahraga, tidur tengah malam atau subuh maupun perilaku kurang sehat lainnya adalah bentuk kita tidak merawat tubuh kita. Ketika Sobat Cengkir sedang sakit, tentu kurang bisa beraktivitas dengan maksimal dan kondisi emosi menjadi kurang stabil juga kan?
Cliff Douglas, Wakil Ketua dari American Cancer Society, menyampaikan perbedaan yang besar antara perokok dan bukan perokok dalam sudut pandang kesehatan. Bagi mereka yang hanya sesekali merokok memiliki death rate atau tingkat kematian 1,6 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok sama sekali. Kebiasaan merokok yang intens pun menyebabkan berbagai penyakit yang serius, seperti kanker paru-paru, kanker pankreas, penyakit arteri koroner, dan lainnya.
Mungkin bagi sebagian perokok, sadar akan konsekuensi penyakit yang akan menyertai diri mereka akibat kebiasaan merokok. Namun sadarkah bahwa kebiasaan merokok tersebut berdampak juga bagi orang-orang di sekitar? Asap rokok juga dapat menjadi risiko orang yang menghirupnya, entah keluargamu, sahabat, teman kantor atau teman gereja, juga terdampak kesehatannya. Selain itu, kondisi sakit parah yang menyerang kita hingga nantinya mendapatkan perawatan medis, juga berdampak bagi orang-orang sekitar yang harus merawat dan menanggung biaya pengobatannya.
”Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna.
1 Korintus 10:23
Sebagai pengikut Kristus mintalah hikmat pada Allah. Bukan untuk sekadar mengetahui apa yang boleh atau tidak, melainkan gunakan hikmat untuk memahami hal yang kita lakukan, segala hal yang kita konsumsi dan semua hal yang kita rencanakan. Kiranya seluruh aspek hidup kita selaras dengan kehendak Allah saja.