Mata Iman #556: SUKACITA YANG HILANG
MATA IMAN #556
Rabu, 6 Oktober 2021
Bacaan: Lukas 15:25-32
Nas : Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. (ayat 28a)
SUKACITA YANG HILANG
Setiap kali membaca ulang perumpamaan tentang anak yang hilang, saya selalu membayangkan bahwa si anak sulung akhirnya turut berpesta. Makan bertiga penuh sukacita bersama ayah dan adiknya…
Itulah imajinasi saya atas respons anak sulung setelah mendengarkan nasihat ayahnya. Yang tertulis dalam Alkitab merupakan respons awal dan bukan respons akhir anak sulung. Ia marah, bahkan tidak bersedia masuk ke dalam rumah. Ketika ayahnya mengajak berbicara, si sulung justru menanggapinya dengan rangkaian kalimat bernada tidak terima. Ia merasa bahwa ayahnya bertindak tidak adil. Kepada si bungsu yang menghamburkan harta disambut dengan pesta, sedangkan kepada dirinya yang senantiasa mengabdi dengan setia, seekor anak kambing pun tak pernah dihadiahkan kepadanya. Anak sulung tidak menyadari bahwa selama adiknya pergi, ia berada bersama ayahnya dan menikmati segala sesuatu yang mereka miliki. Anak sulung itu kehilangan sukacita ketika melihat adiknya diampuni dan diterima kembali oleh ayahnya.
Hidup ini adalah anugerah. Mari memelihara baik-baik sukacita di dalam Tuhan. Jangan membiarkan problema apa pun mencuri atau merampasnya. (SLS)
SUKACITA BUKAN BERARTI TERTAWA-TAWA SEPANJANG HARI, MELAINKAN PERCAYA TEGUH KEPADA KASIH DAN RAHMAT ILAHI
————————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368