MATA IMAN #514
Rabu, 25 Agustus 2021
Bacaan: Mazmur 144:1-4
Nas : Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya? (ayat 3a)
MANUSIA YANG DIKASIHI ALLAH
Jika diminta memilih, lewat jalan tol atau jalur biasa, mungkin secara spontan sebagian besar orang akan memilih yang pertama. Sebab di negeri kita ini, jalan tol identik dengan jalan bebas hambatan, yang mampu menghemat waktu karena bisa memangkas jarak cukup lumayan.
Perjalanan hidup Daud tidak selalu lancar, lurus dan mulus. Mazmur 144 memang berjudul “Nyanyian Syukur Raja”, namun pasal-pasal sebelumnya mengungkapkan ketakutan dan teriakannya minta tolong. Akan tetapi, Daud tidak hanya berfokus kepada masalah yang merongrongnya. Tidak pula bermegah pada kemenangan yang diterimanya. Ketika telah aman di atas takhtanya, dia memberikan segala kemuliaan bagi Allah (ayat 1 dan 2), bahkan dengan takjub ia bertanya (ayat 3), apakah hebatnya manusia sehingga diperhatikan begitu rupa oleh Allah Sang Maha Besar. Pertanyaan reflektif ini lahir dari pengalaman hidupnya sendiri, yang berkali-kali menerima pertolongan dan anugerah Allah yang tak bisa dicerna oleh nalar. Manusia yang diibaratkan angin (ayat 4), hanya bagaikan bayang-bayang lewat, ternyata dicintai Allah dengan amat sangat.
Hidup kita pun bukan hidup yang mulus dan lancar laksana jalan tol yang bebas hambatan. Namun jika boleh jujur, pernahkah Allah meninggalkan kita sendirian? Pernahkah Allah melupakan kita tanpa mengulurkan pertolongan? Semoga kita tak pernah menyangsikan cinta Tuhan, walaupun kehidupan ini tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Semoga kita senantiasa menyadari dan mensyukuri, bahwa kita, manusia yang sebenarnya debu tak berharga ini, sudah ditebus-Nya dan senantiasa direngkuh ke dalam pelukan kasih setia-Nya. (SLS)
MANUSIA ADALAH DEBU BIASA, YANG MENJADI BERHARGA OLEH CINTA TUHAN YANG TAK TERHINGGA.
————————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368