Renungan Mata Iman

Mata Iman #508: MALES BANGET

Mata Iman #508
Kamis 19 Agustus 2021

Bacaan: Amsal 18:9-10
Nas: Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. (Ayat 9)

MALES BANGET

Dalam konteks ungkapan gaul, frase ‘males banget’ menjadi bergeser makna; bukannya antonim dari ‘sangat rajin’, melainkan perasaan tidak enak atau enggan untuk menanggapi karena tidak sesuai ekspektasi, bisa juga sebagai respon atas humor receh, yang ‘gak lucu-lucu amat, tapi bisa bikin sedikit tertawa walau agak maksa.

Ternyata bermalas-malasan bukanlah hal yang remeh, tetapi termasuk salah satu dosa. Kemalasan merusak kehidupan sehingga disinggung di beberapa ayat dalam kitab Amsal yang memuat berbagai nasihat. Mulai dari penyebab kemiskinan, hingga kelaparan lalu kerja paksa, dan satu lagi nih, dianggap setara atau saudara dari perusak. Padahal malas artinya gak ngapa-ngapain kan, alias menjadi pasif, sedangkan merusak adalah tindakan aktif. Lagian, sekarang kan masa PPKM, harus mengurangi bepergian, jadi serba salah nih. Eits… jangan gitu dong, kalau mau rajin, rajinlah dalam bekerja, bukan dalam mencari-cari dalih dan pembenaran.

Menjadi rajin, idealnya tidak dipengaruhi oleh dimana kita bekerja, dan memang benar… bermalas-malasan akan merusak hidup, karir, reputasi dan masa depanmnu. Dalam konteks profesionalisme, kamu dianggap tidak produktif sehingga menjadi target teratas untuk pengurangan karyawan di masa resesi. Dalam konteks rohani pun dianggap dosa, karena kamu telah menyia-nyiakan waktu dan talenta yang Tuhan percayakan. Penyesalan memang datangnya belakangan, kalau di awal namanya pendaftaran; nah itu contoh humor receh, dan itu layak dikomentari “Males banget” tapi kamu nggak boleh gitu ya… Mulailah menjadi rajin, sehingga di saat kapanpun kamu dinilai, alih-alih mendapat komentar ‘males banget’ kamu justru memberikan ‘malas ni uhur’ karena didapati berkenan oleh atasanmu dan juga di mata Tuhan sehingga layak mendapat pujian “Ai ma tongon!” (YOD)

==
Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. (Amsal 12:27)
==

Catatan ungkapan:

malas ni uhur = bersukacita, juga salah satu nama pesta adat merayakan hasil panen di Simalungun. Permainan kata “malas” memang dimaksudkan; pun intended.

ai ma tongon = itu yang benar. Melanjutkan ungkapan Simalungun, sebagai penutup.

 

————————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir
dapat diakses melalui :
https://linktr.ee/gkikelapacengkir
Whatsapp by wa.me/+6281388901368

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Selamat Datang di GKI Kelapa Cengkir, ada yang bisa kami bantu?