Mata Iman #411: JATUH
MATA IMAN #411
Jumat, 14 Mei 2021
Bacaan: Amsal 16:14-20
Nas: Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. (ayat 18)
JATUH
Dalam cerita mitologi Yunani, kita mengenal kisah mengenai Daedalus, seorang arsitek yang diminta Raja Minos untuk membangun labirin untuknya. Namun raja yang bengis itu lantas memutuskan untuk mengurung si arsitek dan anaknya di labirin itu setelah mereka selesai bekerja. Daedalus dan anaknya, Ikarus, lalu membuat sebuah rencana pelarian: Ia membuat sayap yang terbuat dari helai-helai bulu dan lilin; dengan sayap buatan itu, mereka berhasil terbang keluar dari labirin. Namun Ikarus, bukannya terbang mengikuti ayahnya menuju tempat aman, malah terus terbang mendekati matahari. Akibatnya, lilin pada sayap Ikarus meleleh – ia jatuh dan mati.
Kisah-kisah mitologi seperti ini merupakan salah satu cara orang di masa lalu mengajarkan kebajikan. Sama seperti Amsal hari ini, yang menekankan kita bahwa Allah berjanji akan melindungi umat-Nya jikalau mereka melaksanakan kehendak-Nya. Pertanyaannya, sudahkah kita benar-benar berkomitmen untuk turut pada rencanaNya? Atau seperti Ikarus, kita memilih untuk menyalahgunakan hikmat dari Tuhan untuk kesenangan kita pribadi?
Hidup lebih dari 1 tahun di masa pandemi rasanya seperti diuji terus-menerus: Diuji untuk patuh prokes, diuji untuk tetap beriman, diuji oleh berbagai kesulitan hidup yang datang bersama si virus. Mungkin kita merasa virus ini seperti Raja Minos yang jahat, mengurung kita dalam labirin, sehingga kita akan melakukan apapun untuk bisa ‘kabur’. Daedalus dan Ikarus menjadi contoh ilustrasi untuk kita, perbedaan mereka yang mengandalkan hikmati yang baik atau justru mengandalkan ego pribadi. (OLV)
Hold fast to your faith – without it, life is a broken-winged bird that can’t fly.
———————————
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)