Mata Iman #349: IMAN DAN AKAL BUDI

MATA IMAN #349
Selasa, 9 Maret 2021

IMAN DAN AKAL BUDI

Bacaan: Markus 12:28-34
Nas: Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu (ayat 30).

Ada yang berpendapat bahwa beriman tidak boleh menggunakan akal budi karena iman bertentangan dengan akal budi. Logika sederhana yang mendasari pandangan ini yaitu akal budi kita sangat terbatas, sedangkan iman kita kepada Allah bisa melampaui batas-batas pikiran kita. Jika manusia menggunakan akal budi dalam mengimani Allah dan karyaNya, maka manusia pasti akan mengalami kesulitan, bahkan kegagalan untuk mengamininya. Hal itu terjadi karena akal budi sangat terbatas, sedangkan Allah dan karyaNya tidak terbatas. Setujukah Sobat Cengkir dengan pandangan tersebut?

Ketika Yesus ditanya oleh seorang ahli Taurat tentang hukum yang paling utama di dalam hukum Taurat, maka Ia berpendapat: “Kasihilah Tuhan, Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia.” Bagaimana kita mengasihi Tuhan? Salah satu caranya yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi kita. Itu berarti bahwa penggunaan akal budi untuk beriman kepada Allah tidak salah. Akal budi adalah juga pemberian Allah sehingga kita perlu menggunakannya secara tepat.

Iman tidak perlu dipertentangkan dengan akal budi. Gunakanlah juga akal budi dalam beriman kepada Allah. Namun, akal budi tidak boleh membatasi iman kita kepada Allah karena iman kepada Allah bisa saja melampui batas-batas akal budi kita. (AKE)

Credo ut intelligam (saya percaya supaya mengerti) – Agustinus dari Hippo

—–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)

You May Also Like

About the Author: gkikelapacengkir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *