MATA IMAN #298
Senin 18 Januari 2021
Bacaan: Yakobus 2:14-26
Nas: Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan,” aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” (ay 18).
MANIFESTASI IMAN
Iman itu layaknya cinta. Tidak berhenti pada pengakuan di bibir atau hati saja, melainkan harus dinyatakan di dalam tindakan. Apa gunanya mengatakan: “Cintaku sundul langit”, tetapi tidak berani berkorban demi yang dicintainya. Katanya: “Lautan api akan kuseberangi demi engkau cintaku!” Tetapi mengingkari janjinya, hanya karena banjir sebetis. Apakah ini namanya cinta? Jangan-jangan cuma ‘gombal’ saja. Demikian pula iman, harus dibuktikan melalui tindakan.
Pandemi covid-19 kali ini adalah ajang pembuktian iman kita. Apakah kita tersungkur seperti ayam sayur? Ataukah kita sanggup berdiri dengan tegar menjalani semuanya dengan keyakinan bahwa kuasa Allah sanggup menolong kita untuk melewati lorong pandemi ini? Rasa-rasanya di ujung lorong terlihat seberkas sinar dengan akan dimulainya vaksinasi. Iman akan memperlihatkan dirinya sendiri melalui tindakan yang kasat mata. Iman dan tindakan itu bak dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Yakobus tidak memilih salah satu di antara kedua hal tersebut. Dia memilih keduanya.
Kita kadang mengandalkan ritual pengakuan iman semata dan merasa hal itu adalah bukti iman kita. Pengakuan iman itu baru sebatas bibir dan hati. Iman harus dimanifestasikan. Tindakan kasih yang berlandaskan iman akan membuat iman bertumbuh. Merenungkan firman Tuhan secara rutin merupakan tindakan baik untuk menyirami iman. Firman Tuhan akan menggerakkan kita untuk bertindak sesuai iman dan yang diperkenan Allah. (ENO)
KITA DIBENARKAN ALLAH MELALUI IMAN, TETAPI IMAN KITA DIBENARKAN DI HADAPAN MANUSIA MELALUI PERBUATAN.
———————-
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)