Mata Iman #273: Tulus
MATA IMAN # 273
Rabu 23 Desember 2020
Bacaan: Matius 1:18-25
Nas : Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam (ayat 19)
TULUS
Mungkin sobat Cengkir ada yang pernah mengikuti serial drama China berlatar belakang sejarah Dinasti Liao, berjudul “The Legend of Xiao Chuo”. Saya terpikat oleh karakter salah satu tokohnya, Han Derang. Dia sudah merencanakan pernikahan dengan Xiao Yanyan, puteri Perdana Menteri Xiao Siwen. Namun untuk kepentingan negara, oleh ayahnya Yanyan dipaksa menikah dengan raja Mingyi. Walau demikian, dengan tulus Han Derang tetap bersedia membantu memberikan solusi yang dibutuhkan oleh Yanyan dalam mengambil kebijakan sebagai permaisuri, karena raja Mingyi sakit-sakitan. Bahkan beberapa kali Han Derang nyaris kehilangan nyawanya demi melindungi Yanyan.
Ketulusan hati berarti jujur dan tidak berpura-pura. Karakter ini juga dimiliki oleh Yusuf, salah satu tokoh dalam peristiwa Natal yang jarang dibicarakan. Yusuf sudah bertunangan dengan Maria ketika Malaikat Gabriel menyampaikan tentang fenomena supranatural kepada Maria, bahwa ia akan mengandung oleh Roh Kudus. Kita tak bisa membayangkan perasaan Yusuf saat itu. Namun dari bacaan Alkitab, kita belajar tentang karakternya yang sangat istimewa! Mula-mula hanya sekedar menjaga perasaan Maria, kemudian ditindaklanjuti oleh ketaatan mutlak kepada Tuhan. Tidak bertanya-tanya lagi, tidak menawar-nawar lagi dan tidak ragu-ragu lagi.
Menyambut peristiwa Natal esok hari, kiranya hati dan pikiran kita pun dikuasai oleh ketulusan hati yang bersumber kepada kasih Allah sendiri. Tulus mengasihi Dia Sang Maha Kasih, tulus mengasihi sesama yang Allah hadirkan dalam kehidupan kita. (SLS)
KETULUSAN HATI MANUSIA BERAWAL DARI KASIH, KARENA KASIH TIDAK PERNAH BERPURA-PURA
———————-
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)