MATA IMAN #257
Senin 7 Desember 2020
Bacaan: 2 Samuel 12:10-25
Nas: “Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.” (ay 23).
MENDAPATKAN KEDAMAIAN LANGIT
Dikisahkan, seekor gagak suatu ketika terbang di angkasa dengan sekerat daging di paruhnya. Dua puluh gagak lainnya mengejarnya dan mulai menyerang dengan ganas untuk merebut sekerat daging itu. Demi keselamatannya, maka gagak itu melepaskan sekerat daging yang dibawanya. Para pengejar segera membelokkan arah untuk memburu keratan daging yang melayang jatuh. Si gagak merasa lega dan ia pun terbang dengan santai sambil merasakan cerah serta kedamaian langit di atasnya.
Setelah raja Daud jatuh ke dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria, suami Batsyeba, Daud pun mendapat peringatan dari Natan sehingga ia mengakui dosanya. Namun, Daud mendapat hukuman yaitu anak hasil perselingkuhannya dengan Batsyeba itu sakit. Walaupun Daud berpuasa, berbaring di tanah dan memohon-mohon kepada Allah agar anaknya diselamatkan, akan tetapi anak itu pun mati. Puasa dan doa Daud tak bersambut, tetapi Daud berlapang dada atas jawaban Allah dan ia pun melanjutkan kehidupannya.
Sanggup melepaskan rasa kehilangan memang tidak mudah. Apa pun itu, entah barang berharga yang kita sayangi atau keluarga yang kita cintai. Wujudkan cinta kita dengan perbuatan kepada keluarga kita sewaktu masih hidup, tatkala mereka sudah tidak ada maka selesailah waktu untuk menyayanginya. Janganlah hati kita melekat kepada sesuatu dan seseorang, semuanya adalah titipan yang sementara karena sewaktu-waktu akan diambil. Merelakan yang hilang akan tergantikan dengan kelegaan dan kedamaian. (ENO)
KETIKA RUMAHKU TERBAKAR HABIS, AKU DAPAT MELIHAT BULAN PADA MALAM HARI TANPA TERHALANG APA PUN. (Biku Zen).
———————-
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)
