Mata Iman #222: Don’t Follow The Crowd
MATA IMAN #222
Senin, 2 November 2020
Bacaan: Yohanes 15:18-27
Nas: Sekiranya kamu berasal dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. (ay 19).
DON’T FOLLOW THE CROWD
Hampir semua dari kita mempunyai grup WhatsApp. Pertemanan di grup WA membutuhkan banyak hal, seperti kerjasama, simpati, empati dari para anggotanya yang beragam. Ada yang suka bercanda, ada juga yang suka bernostalgia, pamer foto jalan-jalan dan makan di resto, pamer kesalehan, atau merasa paling benar bahkan pamer kekayaan atau kesuksesan. Pernah saya keluar grup karena merasa tidak cocok, walau berdampak saya tidak disukai mereka. Daripada dipendam di hati ketidaksenangan saya, saya lega dan bisa menjadi diri sendiri tanpa ‘follow the crowd’.
Yohanes 15:19 memang agak sulit dipahami. Ayat ini adalah penegasan bahwa setiap orang percaya adalah orang yang memiliki kewargaan baru yaitu sebagai warga Kerajaan Sorga. Konsekuensinya adalah dunia membenci orang percaya. Tetapi orang percaya tidak perlu takut karena Tuhan mengutus Penghibur untuk mendampingi kita. Tetaplah dengan berani, bersaksi bahwa kerajaan sorga akan menghampiri kepada orang yang percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Yesus Kristus.
Jangan ikuti grup yang merendahkanmu, ikutlah kelompok yang bisa membawamu terbang lebih tinggi. Bila tidak engkau temukan, terbanglah sendirian setinggi-tingginya dan jangan pernah takut kesepian, karena di ketinggian sana sudah menunggu kelompok lain yang siap menarikmu lebih tinggi lagi. Jangan takut dikucilkan karena kita bukan dari dunia. Dengan kasih kita jadikan dunia ini layaknya sorga. (ENO)
DON’T FOLLOW THE CROWD, LET THE CROWD FOLLOW YOU. (Margaret Thatcher).
———————-
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)