Mata Iman #207: Mengelola Kekuasaan Dalam Keluarga
MATA IMAN # 207
Bacaan: 1 Tesalonika 1:1-10
Nas: Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami (ayat 2)
MENGELOLA KEKUASAAN DALAM KELUARGA
Seorang sahabat saya tinggal serumah bersama anak tunggalnya, menantu dan dua orang cucu. Dia berceritera, satu prinsip yang sangat dia jaga adalah menjaga diri tidak mencampuri urusan keluarga anaknya, jika tidak diminta. Hal ini bukan perkara mudah, karena tinggal serumah dan seringkali terjadi peristiwa di depan mata yang menggoda lidah untuk bersuara. Sahabat saya berkata, hikmat dari Tuhan yang dia perlukan setiap hari, agar bisa mewujudkan sikap menahan diri. Karena sebagai seorang ibu, ibu mertua dan oma, kadang merasa lebih berpengalaman dalam mengarungi kehidupan.
Paulus berjuang sangat berat dalam membina orang-orang percaya di Tesalonika. Karena harus berhadapan dengan orang-orang Yahudi yang iri hati terhadap pelayanannya dan sekaligus tidak percaya kepada pemberitaan yang disampaikan Paulus, bahwa Yesus adalah Mesias. Paulus menjadikan hidupnya sebagai teladan, sehingga jemaat Tesalonika juga meneladaninya, bertumbuh menjadi jemaat yang kuat dalam iman, pengharapan dan kasih. Teladan tersebut tersiar ke seluruh propinsi Makedonia dan Akhaya, sehingga banyak orang yang memuliakan Allah. Nas hari ini pun sekaligus menegaskan sikap Paulus terhadap jemaatnya. Senantiasa mengayomi melalui doa dan pengucapan syukur.
Baik Paulus maupun sahabat saya berhasil mengelola kekuasaan yang dimilikinya untuk kebaikan semua pihak, karena tujuan utamanya adalah menyenangkan hati Allah. Ketulusan hati untuk mampu menahan diri menghasilkan keteladanan yang tidak sia-sia. (SLS)
KEKUASAAN YANG BUKAN MENDOMINASI AKAN MELAHIRKAN KEBAIKAN
———————-
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)