Mata Iman#178: Berebut Menjadi Korban

MATA IMAN #178

Ayat bacaan:Kejadian 22:1-19
Nas: Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku. (ayat 18)

BEREBUT MENJADI KORBAN

Hanya sedikit orang yang mau mengakui dirinya salah, sehingga terus-menerus mencari alasan pembenaran baginya. Salah satu alasan yang kerap digunakan ialah menyatakan diri sebagai “korban”. Termasuk salah satunya ketika berada di situasi pandemi Covid-19 ini, tidak sedikit orang yang merasakan keadaan ekonomi susah, kondisi psikologis yang menjadi labil, maupun kondisi buruk lainnya, lalu menyalahkan orang lain dan menyatakan diri sendiri adalah korban.

Perikop yang kita baca, juga menjadi suatu narasi dalam Al-Quran dengan sedikit perbedaannya. Dalam ajaran Islam, Ibrahim akan mengorbankan Ismail, anak dari Siti Hajar. Dalam kitab Kejadian, Abraham akan mengorbankan Ishak, anak dari Sara. Perbedaan narasi ini membuat sebagian umat Kristen dan umat Islam berdebat, “Siapakah yang menjadi korban?” dengan tujuan meyakinkan bahwa agamanya yang paling benar.

Dengan perspektif baru, mari kita menilik narasi ini bukan hanya sekadar pada tokoh, melainkan pada nilai spiritualitasnya. Tujuan sang ayah mengorbankan sang anak, bukanlah demi mencari pembenaran, karena membunuh manusia, termasuk darah daging sendiri, tentu hal yang tidak lazim. Usaha berkorban yang dilakukan sang ayah dan sang anak adalah bentuk menuruti perkataan Allah.

Saat ini pun kita juga menjadi korban dari situasi berskala luas. Siapakah pelaku yang menyebabkan semua ini? Siapa yang layak disalahkan? Itu bukan hal yang terpenting. Mendengarkan firman Allah dan melakukan-Nya dalam kondisi ini, jauh lebih berharga. (AS)

“Berhentilah sejenak menunjuk diri sebagai korban dan orang lain sebagai pelaku. Rengkuhlah sebanyak mungkin orang untuk berderap dalam kasih Ilahi.”

——————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Selamat Datang di GKI Kelapa Cengkir, ada yang bisa kami bantu?