Mata Iman #166: Kesempurnaan Hidup
MATA IMAN #166
Bacaan: Lukas 12:13-21
Nas: Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (ay 15).
KESEMPURNAAN HIDUP
Dunia modern telah dilanda materialisme dan konsumerisme. Kedua isme ini ternyata telah kalah oleh terjangan wabah Covid-19. Harta yang ditimbun, kegemaran belanja dan pesta pora telah dihentikan dengan paksa oleh pandemi ini. Manusia baru tersadarkan bahwa kekayaan mereka menjadi tidak berarti dan tidak sanggup menolong mereka. Terbukti banyak juga korban wabah Covid-19 dari kalangan atas. Fenomena ini mengajarkan kepada kita bahwa hidup ini sejatinya sederhana, yang membuat rumit adalah nafsu manusia yang tidak terkendali.
Di dalam perumpamaan “orang kaya yang bodoh”, Yesus hendak memperingatkan tentang bahaya dari hidup yang berfokus kepada pengejaran, penimbunan dan pemanfaatan kekayaan yang berlebihan. Hal itu akan menjerumuskan manusia ke dalam ketamakan. Hidup yang dikaruniakan Tuhan kepada kita bukanlah lomba marathon pengejaran dan pengumpulan harta, tetapi lebih kepada rasa lapar dan haus akan kebenaran ilahi (kasampurnan — di dalam Alkitab bahasa Jawa). Orang yang mempunyai keinginan kuat untuk memberi makan dan minum bagi jiwa dengan kebenaran Tuhan, dialah yang akan memperoleh kepuasan hidup.
Kita ternyata sudah bodoh selama ini dengan mengerahkan seluruh eksistensi hidup kita yang singkat ini untuk mengejar harta yang bersifat sementara. Beralih fokuslah untuk mengejar pemenuhan kebutuhan jiwa dengan ‘kasampurnan’, maka kita akan memperoleh kepuasan hidup, karena yang kita kejar bukan barang fana tetapi hidup yang kekal. (ENO)
RAHAYU WONG KANG KALUWEN LAN NGELAK MARANG KASAMPURNAN, AWIT IKU KANG BAKAL PADHA KAWAREGAN. (Matius 5:6).
——————————–
Informasi seputar GKI Kelapa Cengkir dapat diakses melalui :
Whatsapp by wa.me/+6281388901368
Website (http://gkikelapacengkir.org)
Instagram (@gkikelapacengkir)