Sahabat yang taat
Kisah Para Rasul 16:9-15; Mazmur 67; Wahyu 21:10, 22-22:5; Yohanes 14:23-29
Jadilah seorang sahabat yang taat. Karena ketaatan adalah keutamaan yang dihargai dalam kehidupan beriman dan kehidupan sosial. Taat menurut KBBI adalah selalu tunduk, patuh. Namun kepatuhan dalam kondisi tertentu bisa menjadi problem jika yang ditaati adalah perintah atau peraturan yang dinilai salah secara etis dan moral. Misalnya dalam kehidupan para mafia atau kaum teroris. Ketaatan dalam realitas hidup tidak senantiasa mendatangkan kebaikan dan keselamatan sebab tergantung pada landasan etis-moral yang dianutnya.Ketaatan perlu dilandasi oleh kasih. Dengan kasih, ketaatan menemukan landasan etis yang hakiki. Landasan kasih juga ditempatkan pada sikap iman kita kepada Allah.
Sikap iman kepada Tuhan yang benar tentunya harus diwujudkan dalam ketaatan. Ketaatan harus didasarkan relasi dengan Allah. Adalah salah dan berbahaya jika ketaatan tidak dilandasi oleh iman dan kasih. Ketaatan bisa berubah menjadi kekejaman seperti beberapa yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan manusia.
Makna Minggu Paskah ke VI berpusat pada Yesus Sang Penyata Allah. Bagaimana respon kita kepada Allah Bapa yang menyatakan diriNya di dalam Yesus Kristus ? Jika kita percaya dan mengasihiNya, maka harus kita wujudnyatakan dengan taat kepadaNya. Dalam Yohanes 14 : 23, Yesus berkata “ Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama –sama dengan dia.” Kata “menuruti” dalam Yohanes 14: 23 berasal dari kata tereo, yang artinya : “menjaga, melaksanakan, mematuhi”. Namun ketaatan yang dimaksudkan Yesus adalah ketaatan yang bersumber pada relasi personal dengan diri-Nya, sehingga menghasilkan ketaatan yang diinspirasi dan digerakkan oleh kekuatan kasih Allah. Ketaatan seperti inilah yang dibutuhkan sebagai sumber kekuataan spiritualitas umat dalam menghadapi tekanan dan kekuatan dosa.
Marilah kita selalu taat dalam iman dan kasih agar kita selalu dituntun oleh Roh Kudus untuk melakukan tugas dan misi Allah di sepanjang hidup yang dianugrahkan Tuhan kepada kita.
(dari Dian Penuntun)
(KKO, 26-05-2019)