Manusia yang Berpengharapan
(Yesaya 11:1-10 ; Mazmur 72:1-7, 18-19 ; Roma 15:4-13 ; Matius 3:1-12)
Haruskah kami menantikan orang lain? Menanti atau menunggu adalah pekerjaan yang paling tidak mengenakkan atau menjengkelkan. Apalagi kalau yang dinanti-nanti tidak kunjung tiba, bisa menimbulkan rasa bosan, kecewa dan frustasi. Padahal tidak semua hal di dalam hidup ini dapat diselesaikan dalam waktu cepat dan dengan proses yang instan. Karenanya diperlukan kesabaran dan kesiapsiagaan dalam proses menanti atau menunggu sesuatu.
Masa Adven menjadi masa persiapan Natal untuk mengingat kelahiran Yesus sebagai Juruselamat dan sekaligus mengarahkan hati dan pikiran untuk menyongsong kedatangan-Nya kembali. Karenanya masa Adven ditandai suasana penantian, pengharapan, persiapan dan juga pertobatan. Minggu Adven ke 3 ini umat diingatkan, bahwa masa Adven akan segera berakhir dan pesta kedatangan Yesus Kristus sudah semakin mendekat. Karenanya perlu muncul harapan yang menumbuhkan kesabaran dan ketekunan, untuk mempersiapkan diri sampai akhir.
Kita perlu menanti dengan sabar dan penuh pengharapan. Namun, bersabar di sini bukanlah diisi dengan pasif menunggu saja, melainkan marilah kita hidup benar dalam pertobatan sehingga kehadiran kita membawa pemulihan bagi sesama.